SAMPIT-  Remaja menjadi masa pencarian jati diri. Tak jarang remaja melakukan hal-hal baru yang dianggapnya menantang, seperti mengonsumsi narkoba, jadi anggota geng, balapan liar, ngelem, dan eksis di media sosial. Diperlukan penanganan sejak dini agar remaja tidak salah langkah. Karena itulah Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Kotim gencar melakukan penyuluhan terhadap pelajar.  

Kanit Pembinaan dan Ketertiban Masyarakat Ipda Sulis mengatakan, target penyuluhan adalah pelajar SD, SMP, SMA.  Pembinaan ini dilakukan setiap Senin di berbagai sekolah. Seperti pekan lalu, polres melakukan pembinaan karakter kepada anak-anak sekolah dasar SDN 2 Mentaya Seberang dan melakukan pembinaan upacara di SMPN 6.  

“Program ini sudah berjalan sekitar dua bulan, setelah selesei upacara kami langsung ajak anak-anak penyuluhan lesehan di lapangan, atau kadang-kadang di aula. Pihak kepolisian akan terus melakukan deteksi dini kepada anak-anak sekolah, karena kebanyakan dari kenakalan anak remaja ini banyak dari anak-anak sekolah,” lanjutnya.

Materi penyuluhan tentang kenakalan anak remaja, bahaya narkoba, geng, balapan liar, ngelem fox, ujaran kebencian, dan bijak dalam menggunakan medsos.  

Sulis menjelaskan, saat ini masih ada geng-geng. Sudah ada 30 anggota geng yang sempat dibina polres. “Biasanya kita mendapatkan laporan dari masyarakat kalau misal ada balapan liar yang mengganggu keamanan masyarakat, misalnya ada motor mereka yang dipretelin terus knalpot diganti yang tidak sesuai dengan SNI sehingga menimbulkan kebisingan, yaa kita langsung bergerak mengecek ke lapangan,” ujarnya. (rm-87/yit)