NANGA BULIK - Kondisi ekonomi global sudah berdampak pada sektor industri hilir sampai hulu. Termasuk pada komoditas kelapa sawit yang harganya anjlok.
Wakil Bupati Lamandau Drs H Sugiyarto mengakui bahwa dirinya turut menerima dampak turunnya harga sawit ini.
Menurutnya, Indonesia masih bisa bertahan karena fundamental ekonomi mikro masih kuat. Banyak ditopang oleh UMKM yang semakin berkembang.
"Saya hanya bisa mengimbau agar para petani bisa bersabar. Kondisi seperti ini, kita harus mengencangkan ikat pinggang, jangan terlalu konsumtif barang mewah. Utamakan kebutuhan primer, saya yakin kondisi ini segera membaik dalam waktu dekat," imbaunya.
Sektor pertanian seperti padi dan sayur mayur bisa kembali digalakkan supaya dapat menopang perekonomian. Tumbuhkan ekonomi kreatif dalam rangka menopang pondasi ekonomi.
Petani sawit saat ini memang mengalami masa sulit. Harga TBS hanya dihargai Rp 400-600 per kilogram.
Petani tidak memiliki pilihan lain, jika dibiarkan tidak dipanen, maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon kedepannya. (mex/fm)