MUARA TEWEH - Masyarakat Kabupaten Barito Utara (Batara) perlu waspada serta berhati-hati terhadap sindikat penipuan, dengan modus mengatas namakan salah seorang pihak yang kita kenal. Pasalnya baru-baru ini, seorang warga Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru bernama Rizki, telah tertipu uang sebesar Rp 1 Juta rupiah, untuk pembayaran ung muka sepeda Yamaha Vixion sitaan yang katanya telah dilelang sebesar Rp 10 juta dengan kondisi yang masih bagus.
Motif komplotan pelaku penipuan dengan menghubungi korban via telepon, awalnya basa-basi menanyakan kabar serta memancing agar korbannya menyebutkan salah satu nama orang yang dikenal. Selanjutnya, setelah korban terpancing menyebutkan nama orang yang dikenal, pelaku mengakui bahwa nama yang disebutkan adalah dirinya, lalu mulai menawarkan produk mobil dan sepeda motor, serta telepon seluler (ponsel/HP) sitaan yang telah dilelang dengan harga yang murah, agar korban tertarik dan bisa ditipu.
"Orang yang menelepon saya tersebut mengaku temen saya yang bernama Alno. Ia menelepon saya pada Kamis (14/1) pagi sewaktu saya bekerja, dan kemudian sore hari menelepon lagi dengan menawarkan barang-barang sitaan yang telah dilelang seperti mobil, sepeda motor serta HP beragam jenis merek," kata Rizki, Sabtu (16/1) malam.
Karena orang yang menelepon tersebut dikira memang benar Alno, maka Rizki pun percaya dan ingin membeli 1 unit motor Vision yang ditawarkan seharga 10 juta, yang berdasarkan keterangan pelaku juga bisa dicicil selama 1 tahun. Pembayaran tanda jadi atau uang muka sebesar 1 juta dilakukan Rizki via trasfer ke rekening yang diminta pelaku, yakni Bank BRI No rekening 353501025612537 An Ahmad Fauzi Tampubolon. Usai uang ditrasfer pelaku kembali meminta kirimkan uang lagi, namun korban meminta agar motor tersebut diantarkan terlebih dahulu untuk melihat barangnya.
Kecurigaan korban mulai timbul saat pelaku meminta untuk mengisikan pulsa ke lima nomor berbeda yakni 08126042108, 08121850197, 082210771032, 082276086570 dan 082276088472. Korban yang curiga tidak mengirimkan pulsa ke nomor-nomor tersebut, tapi menghubungi temennya bernama Heri, yang mengenal Alno dengan baik untuk memastikan, sebab korban pun sebenarnya tidak memiliki nomor HP milik Alno. Karena korban tidak mengirimkan pulsa, Bapak Arif salah satu rekan pelaku yang dalam kapasitasnya sebagai atasan Alno marah dan berkata bahwa mereka tidak main-main, kalau mau main-main akan dilaporkan kepada pihak kepolisian. Sedang Untuk motor Yamaha Vixion mereka pending (tunda) dulu.
"Saya tanyakan ke temen saya Heri apa benar nomor ini +6281260940946 adalah nomor HP Alno, lalu dijawab oleh Heri bahwa nomor itu bukan nomor ponsel punya Alno. Selanjutnya saya menjelaskan bahwa terkena tipu sebesar 1 juta oleh orang yang mengaku Alno dan rekannya Pak Arief, dan saya juga meminta nomor ponsel asli milik Alno untuk dapat menghubunginya," katanya.
Selanjutnya korban menghubungi nomor HP yang diberikan Heri, dan benar saja bahwa Alno tidak mengetahui apa-apa dan terkejut. Alno sama sekali tidak merasa pernah menawarkan barang sitaan kepada korban.
"Alno juga tidak mengenal +6281260940946, dia juga tidak tahu No telp +628126042108 yang mengaku Pak Areif atasan Alno dan yang meminta korban untuk mentransferkan uang ke rekening Bank BRI untuk pembayaran DP," ungkapnya.
Ketika ditanyai apakah penipuan itu sudah dilaporkan ke polisi, korban mengaku masih belum. Ia masih akan mencoba menghubungi pihak bank untuk menanyakan apakah uang yang ditrasfernya itu masih bisa ditarik atau tidak. (viv/vin)
