PANGKALAN BUN - Kebakaran lahan dan hutan di Kotawaringin Barat terus meluas. Jumlah lahan dan hutan yang terbakar sejak Juli lalu mencapai 768 hektare. Apalagi saat ini kebakaran terus terjadi.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kobar Bambang Purwanto mengatakan, ratusan hektare lahan dan hutan terbakar sehingga menimbulkan kerugian besar. Perlu penanganaan ekstra, yakni menggunakan helikopter.
Menurutnya, pemadam kebakaran selama ini hanya menjangkau berapa ratus meter dari jalan. Api di dalam hutan terus menyala dan merambat karena tidak terjangkau pasukan damkar.
“Mudah-mudahan pengajuan helikopter kita segera direspon. Di Kobar butuh penanganan ekstra,” ujarnya.
Lahan yang terbakar sebagaian besar milik warga. Bukan hanya lahan kosong yang dilalap api, tapi juga kebun karet dan sawit sehingga merugikan banyak pihak.
Kebakaran lahan juga menganggu penerbangan. Pesawat baru bisa landing pukul 12.00 WIB karena gangguan kabut asap saat pagi hari.
Sementara Penanggulangan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBP Kobar Reneli Kabid mengatakan, sampai sejauh ini kebakaran lahan masih terus terjadi. Titik terparah yakni arah Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama.
”Kalau kita total dalam Juli hingga akhir Agustus, ada 768 hektare lahan yang terbakar. Jalur terparah di jalan Pangkalan Bun-Kolam,” ujarnya.
Api di dalam hutan sulit dipadamkan. Sedangkan alat pemadam milik pemerintah terbatas, sehingga setiap kali terdapat titik api langsung melebar.
”Kami upayakan dan komunikasi dengan BPBD Provinsi Kalteng untuk minta bantuan helikopter untuk penanganan kebakaran lahan dan hutan di Kobar,” harapnya.
Menurutnya, penanganan kebakaran menggunakan alat pemadam biasa belum begitu berhasil. “Setiap hari kita lakukan pemadaman pun sia-sia. Setelah kita padamkan api, kalau sumber api yang di dalam hutan tidak dimatikan, nanti merembet lagi dan begitu seterusnya. Kalau menggunakan helikopter bisa menjangkau ke tengah hutan sampai ke titik api yang dituju,” bebernya. (rin/yit)