PALANGKA RAYA- Menjelang Natal dan Tahun Baru Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia memantau langsung kondisi harga dan pasokan bahan pokok. Hal ini untuk memastikan kestabilan harga pusat perpenjaan modern dan pasar tradisional. Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda, mengatakan pemantauan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan harga yang biasa terjadi menjelang hari besar seperti Idulfitri dan juga menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Hasil pantauan pertama di Hypermart semua bahan pokok masih stabil, hanya saja harga daging ayam boiler yang mengalami perbedaan dengan HET yang ditetapkan dimana HET itu Rp 34.000 sementara di sini Rp 36.500. Tetapi nanti kami juga akan melakukan pemantauan dulu dengan pasar tradisional untuk melihat perbandingannya," ucapnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa ini adalah langkah kementerian untuk menakan gejolak-gejolak harga, dan juga memastikan bahwa stop beberapa komuditas pokok tetap aman menjelang Natal dan Tahun baru. "Dari haail pantauan, dan hasil pernyataan dari kepala toko ritail pasokan aman menjelang perayaan, bahkan untuk harga dipastikan tidak akan ada kenaikan," pungkasnya. Sementara itu, Kepala Hypermart Rony Hermawa mengatakan, perbedaan harga pada daging ayam boiler dengan HET yang ditentukan, sebenarnya sudah lebih murah dibandingkan dengan harga daging ayam boiler yang dijual di pasaran.
"Untuk harga daging ayam boiler itu sebenarnya lebih murah, bisa dibandingkan dengan harga yang ada di pasar tradisional, ditambah lagi di sini kita sudah pack dengan plastik," tegasnya. Sementara untuk pasokan pihaknya memastikan selalu aman, dengan catatan tidak terkendalan transportasinya, misalkan seperti gangguan cuaca ataupun gangguan-gangguan lainnya. "Contohnya bawang merah dan bawang putih kita masih mengandalkan pasokan dari luar daerah, namun selama transportasinya aman pasokan akan selalu ada. Karena apabila pasokan lokal kosong, kita juga ada pasokan dari jakarta. Dipastikan juga harga tidak akan mengalami kenaikan meskipun isu-isu kenaikan bergejolak," pungkasnya. (agf/oes)
