PANGKALAN BUN - Para pemilik kebun kelapa sawit di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, akhir-akhir ini diresahkan dengan keberadaan empat individu Orangutan di kawasan perkebunan mereka.
Warga khawatir Orangutan tersebut akan mencelakai mereka, mengingat empat primata dilindungi tersebut di antaranya ada yang masih kecil. Sehingga Orangutan dewasa akan lebih agresif untuk melindunginya.
Orangutan tersebut sejatinya sudah terpantau sejak lama, namun hanya sesekali mereka keluar hutan hingga ke tepi Sungai Arut, padahal di sekitar tempat tersebut banyak area perkebunan kelapa sawit.
Untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan, salah seorang warga menghubungi tim WRU SKW II BKSDA Kalteng untuk meminta bantuan agar empat individu Orangutan tersebut dievakuasi dari kawasan perkebunan warga.
"Kita sudah hubungi BKSDA dan mereka sedang dalam perjalanan ke lokasi Orangutan berada," ujar Didi, warga Raja Seberang. Sembari menunggu kedatangan tim WRU SKW II BKSDA Kalteng, yang melalui jalur sungai untuk menuju lokasi keberadaan Orangutan, warga melakukan pemantauan agar diketahui posisi Orangutan sehingga memudahkan saat akan di rescue.
Sementara itu, salah seorang tim WRU SKW II BKSDA Kalteng, yang juga polisi hutan Muda Yulivan membenarkan terkait laporan Orangutan di Raja Seberang, WRU sedang menelusuri keberadaan keberadaan Orangutan tersebut.
Setiba dilokasi yang dituju dengan menggunakan perahu, tim WRU menyusuri hutan di tepi Sungai Arut, dan berhasil merescue dua Orangutan yang terdiri dari induk dengan anaknya. Sementara saat tim datang dua ekor lainnya, segera masuk ke dalam hutan dan WRU kehilangan jejak.
Saat ini kedua Orangutan tersebut dimasukkan ke kandang karantina di OCCQ Pasir Panjang, besok pagi rencananya akan dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh pada induk dan anak Orangutan itu.
"Medannya cukup sulit, hutannya cukup berair dan dalam, sementara hanya dua yang dapat kita rescue," pungkasnya. (tyo/sla)