PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengupayakan seluruh wilayah di provinsi ini teraliri listrik. Saat ini pasokan energi listrik di Kalteng diklaim sudah terbilang cukup terpenuhi.  Hanya saja tinggal dikoordinasikan dengan PLN agar daerah-daerah terpencil dapat  aliran listrik.

Seperti diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri, bahwa yang diperhatikan tidak hanya berkaitan dengan pembangunan pembangkit. Namun hal lain yang berkaitan teknis pendukung, seperti keberadaan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), terus dikembangkan.

”Cuma memang koordinasi dengan PLN yang penting. Bagaimana mereka menyediakan pendukungnnya. Karena dari sisi energi sudah memenuhi. Tinggal untuk hal teknis pendukungnya yang masih perlu diperhatikan,” ujarnya, kemarin.

Selain memperhatikan sarana pendukungnya lanjut Fahrizal, pemerintah juga memperhatikan operasional sejumlah pembangkit lisitrik. Salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Pulang Pisau. Menurutnya, meski dari sisi suplai sudah dikatakan memadai, namun pemerintah akan tetap memastikan tidak ada kendala dalam proses penyuplaian listrik.

”Bukti suplainya bagus ditandai dengan tidak ada lagi pemadaman. Ya, mungkin pemadaman terjadinya hanya karena insiden atau pemeliharaan rutin. Tapi kalau pemadaman akibat kurang daya, sepertinya sudah tidak ada,” terangnya.

Mengenai target seluruh wilayah Kalteng teraliri listrik, Fahrizal memastikan bahwa pemerintah akan bekerja keras memenuhi target tersebut. Diakuinya, kendala yang dihadapi yanki berkenaan dengan luas wilayah dan kondisi geografis, yang menyulitkan pembangunan jaringan kelistrikan ke pelosok daerah.

Terkait kendala tersebut tambahnya, pemerintah nantinya berusaha mendorong pembangunan PLTU di areal tambang untuk menjangkau wilayah hulu. Selain itu, di wilayah hulu juga akan didorong pembangunan mikrohidro atau pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan air. Selain itu pemanfaatan energi tebarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), juga akan dimaksimalkan untuk desa-desa yang sulit dijangkau jaringan listrik.

”Jadi untuk kelistrikan ini tidak yang bicara soal energi yang bersumber dari PLN. Tapi energi-energi yang bisa dimanfaatkan lainnya harus dikembangkan, agar seluruh wilayah Kalteng bisa merasakan listrik,” pungkas Fahrizal Fitri. (sho/gus)