NANGA BULIK- Pembangunan Masjid Agung di Kabupaten Lamandau sempat tertunda dan mangkrak selama kurang lebih 8 tahun. Hal itu terjadi karena ada permasalahan pada konstruksi bangunan tersebut. Namun rencananya kelanjutan pembangunan masjid itu akan dimulai tahun ini.
Hal ini disampaikan Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana saat meninjau langsung kondisi konstruksi Masjid Agung Lamandau yang terletak di Jalan Trans Kalimantan Kilometer 5.
"Insya Allah pembangunan Masjid Agung ini akan kita lanjutkan lagi. Untuk tahun ini kita siapkan anggaran kurang lebih Rp 5 miliar," ungkapnya, Selasa (25/2).
Dirinya menyebut, anggaran yang tersebut akan digunakan untuk beberapa item, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga peningkatan konstruksi.
“Diperkirakan hingga selesai, pembangunan masjid ini menghabiskan dana kurang lebih Rp 40 miliar,” ujarnya.
Dengan estimasi anggaran yang cukup besar itu maka pembangunannya tidak bisa langsung jadi dan akan dilakukan secara bertahap. Namun pihaknya menengaskan bahwa tidak akan menggunakan sistem penganggaran multiyears yang mewajibkan penyediaan anggaran setiap tahun. Tapi anggaran pembangunan akan menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
“Semula konstruksi Masjid Agung ini akan dibuat dua lantai. Akan tetapi dengan berbagai pertimbangan, nantinya hanya akan dibuat satu lantai saja,” tukasnya.
Sejauh ini, lanjutnya, pembangunan Masjid Agung baru sampai tahap pondasi, pemancangan dan pengecoran lantai dua.
“Tentu kami harus melanjutkannya karena ini warisan pembangunan dari pemerintahan sebelumnya yang memang harus kita selesaikan. Selain itu ini merupakan kebutuhan dan keinginan masyarakat,” ujarnya.
Dia berharap, seluruh masyarakat mendukung pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Lamandau. Pasalnya, setiap kebijakan pembangunan ini berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Lamandau melalui Kabid Cipta Karya, Abdurahman menambahkan bahwa desain bangunan Masjid Agung masih belum final. Pihaknya masih akan memberikan beberapa elternatif pra desain.
“Awalnya akan diusulkan untuk membuat bangunan baru, karena lokasi lahan masih luas dan bangunan lama akan dijadikan bangunan penunjang atau perpustakaan masjid. Namun belakangan juga direncanakan untuk melanjutkan pembangunan lama dengan rekayasa konstruksi. Dan sekarang baru mau tahap lelang perencanaan,” ucapnya. (mex/sla)