PALANGKA RAYA – Nyawa Rahmad Angga nyaris saja melayang. Pemuda 22 tahun itu selamat setelah sembunyi lima jam di dalam tandon air (profil tank) akibat serangan gerombolan tawon ndas (vespa affinis).
Peristiwa yang dialami warga Jalan G Obos, Palangka Raya ini terjadi saat dia membersihkan tandon air milik Tekno di Jalan Rajawali I Ujung, Senin (15/6).
Rahmad menceritakan, awalnya dia mendapat telepon diminta untuk membersihkan tandon air di kediaman Tekno. Bersama beberapa temannya, mereka mendatangi lokasi dan melakukan pembersihan.
Namun, ternyata saat berada di dalam tandon dia tak sengaja menyentuh sarang tawon hingga langsung menyerang dirinya dan teman-temannya.
Melihat gerombolan tawon beterbangan dan menyerang, Rahmad berusaha menutup tandon dengan jaket, namun sempat mendapat sengatan tawon. Berbagai upaya dilakukan teman-temannya, namun tawon itu terus menyerang. Sampai akhirnya Rahmad terjebak di dalam tandon selama lima jam.
Menurut Rahmad, di dalam tandon dia sangat lemas dan nyaris kehabisan nafas. Dia juga meminum air keruh dengan menyaring air menggunakan topi. Dia tidak bisa keluar karena ratusan tawon menunggunya di sekitar tandon sampai akhirnya tim Damkar Kota Palangka Raya datang dan Rahmad bisa dievakuasi.
”Saya nyaris mati di dalam tandon. Sudah lemas karena bertahan lima jam. Badan saya mengigil karena sengatan tawon. Saya berterima kasih kepada anggota Damkar yang menyelamatkan hidup saya,” kata Rahmad.
Sementara itu, Komandan Regu I Rescue Damkar Kota Sucipto mengatakan, pihaknya melakukan penanganan kurang lebih sepuluh menit. Timnya mendapat informasi dari warga bernama Panut.
Kemudian, kata Sucipto, tim langsung meluncur setelah sebelumnya melakukan penyemprotan di Pasar Besar menuju lokasi. Sampai di TKP, terlihat ratusan tawon ndas beterbatangan. Tim mengevakuasi selama sepuluh menit dan korban berhasil diselamatkan.
”Korban terjebak lima jam di dalam tandon, kami kira pingsan atau sudah mati. Untungnya segera dievakuasi dan ditangani. Sengatan tawon ndas bisa membuat orang meninggal dunia,” ujar Sucipto.
Sucipto menambahkan, saat penanganan, ada dua petugas melakukan evakuasi dan naik menggunakan alat pelindung diri (APD). Timnya juga sempat kesulitan evakuasi korban karena ratusan tawon beterbangan dan menyerang.
”Sarang tawon berada di atap dekat tandon air, tawon terusik setelah tersenggol korban,” pungkasnya. (daq/fm)