PANGKALAN BUN- Jembatan Sungai Arut, yang menjadi penghubung antara Kelurahan Baru dan Kelurahan Raja Seberang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Jembatan ini terintegrasi dengan Jalan Ahmad Shaleh ruas Jalan Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama .
Pasalnya, jembatan tipe C tersebut hanya berkapasitas 8 ton, dan kerap menjadi masalah ketika kendaraan roda enam atau lebih melintas, terlebih ketika dua kendaraan besar sejenis fuso berpapasan.
Padahal, jembatan tersebut selain menjadi akses perlintasan utama menuju Kecamatan Kotawaringin Lama juga menjadi jalur yang menghubungkan ke Kabupaten Sukamara dan Provinsi Kalimantan Barat.
Untuk itu Pemkab Kobar, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan mengganti jembatan lama dengan jembatan baru (cabel stayed).
Saat ini pengerjaan jembatan cabel stayed tersebut, memasuki progres pengecoran aboutmen pada bagian bawah jembatan dan proses pengerjaan sudah sampai pada tahap enam.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Juni Gultom menjelaskan, jembatan yang dalam progres pembangunan tersebut merupakan jembatan tipe kelas A dengan tonase 25 ton.
Pekerjaan multi years yang digadang-gadang selesai dalam tiga tahun tersebut mempunyai lebar jembatan 9 meter dan panjang bentang 100 meter.
"Jembatan yang ada saat ini kondisinya sudah tidak memungkinkan dan perlu pembangunan jembatan yang baru," tegasnya, Jumat (21/8).
Ia menyebut bahwa jembatan cabel stayed tersebut nantinya juga akan terkoneksi dengan destinasi wisata Sungai Arut, seperti Water Front City Kampung Sega, dan wisata susur sungai.
Dengan terus dikebutnya progres pembangunan jembatan tersebut, maka diharapkan jembatan cabel stayed tersebut bakal menjadi ikon jembatan termegah di bagian Barat Kalimantan Tengah.
Ditambahkan Gultom, pembangunan jembatan cabel stayed tersebut menjadi skala prioritas, mengingat mobilitas semakin meningkat dan perlu ditunjang dengan sarana yang memadai.
Pembangunan jembatan tersebut juga untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi di Kobar yang sangat pesat.
"Saat ini kita sedang menjalin komunikasi dengan PUPR Provinsi Kalteng dan Kementerian PUPR agar berkenan untuk membantu bangunan bagian atas," pungkasnya. (tyo/gus)