KOTAWARINGIN LAMA – Setahun sudah usia Rumah Sakit Rakyat (RSR) Kutaringin Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) setelah diluncurkan Bupati Kobar pada 28 April 2015 silam. Ditingkatkannya status Puskesmas Kolam menjadi RSR disambut antusias masyarakat setempat dengan menyediakan lahan seluas lima hektare.
Kepercayaan masyarakat untuk berobat cukup tinggi. Sayang, kelanjutan pembangunan RSR untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak ada kejelasan. Dalam APBD Kobar tahun 2016, tidak ada anggaran untuk pembangunan RSR.
Untuk menggugah para pengambil kebijakan di tingkat Kabupaten Kobar agar pembangunan RSRK bisa dianggarkan, jajaran RSR Kecamatan Kolam menggelar syukuran sederhana di halaman RSRK Kolam, Sabtu (30.4) kemarin.
”Acara ini selain bertujuan untuk memperingati HUT Rumah Sakit Rakyat Kutaringin yang pertama, juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas terus meningkatnya pelayanan kesehatan di Kecamatan Kotawaringin Lama,” kata Gusti Sadikin, Pjs Kepala RSR Kutaringin Kolam pada acara syukuran HUT RSR.
Lebih lanjut Sadikin mengatakan, acara tersebut untuk mengingatkan legislatif dan eksekutif agar benar-benar memikirkan pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di pelosok di atas kepentingan politik. Antara pemkab dan DPRD jangan saling lempar tanggung jawab tentang kewenangan pembuatan payung hukum RSR. Berdirinya tiga RSR di Kobar saat ini belum bisa mendapat anggaran dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah karena belum adanya payung hukum pendirian RSR.
---------- SPLIT TEXT ----------
Untuk itu Gusti Sadikin meminta masyarakat tidak resah karena pengambil kebijakan sudah menyatakan kesepakatan untuk kelanjutan pembanguanan RSR. Dengan adanya RSR bukan berarti Puskesmas Kolam dihapuskan. Keberadaan RSR di lingkungan Puskesmas Kolam hanya untuk sementara, seraya menunggu pembangunan gedung sendiri di atas tanah seluas lima hektare yang sudah dihibahkan warga Kolam.
”Dengan adanya RSR perlengkapan peralaran kesehatan terus dilengkapi seperti peralatan USG, UKG, penyedot dahak (suction pump) dan infant warmer atau alat untuk penghagat bayi,” imbuhnya.
Untuk itu Sadikin meminta masyarakat datang ke puskesmas dan RSR untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu yang ingin melahirkan. RSRK buka 24 jam. (gst/yit)
Rayakan Ulang Tahun Pertama, Nasib Rumah Sakit Rakyat Tak Menentu