SAMPIT – Pelaksanaan salat tarawih pada malam pertama bulan suci Ramadan 1942 Hijriyah, Senin (12/4) malam, berlansung tertib. Rata-rata jemaah yang hadir di masjid mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Pantauan Radar Sampit, di Masjid Wahyu Al-Hadi (Islamic Center), sepertiga dari luasan ruang dipenuhi umat Muslim yang melaksanakan salat tarawih berjemaah. Jumlahnya sekitar 300-an orang.
Semua menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Salat yang seharusnya rapat, diberi jarak 50 cm atau tiga jengkal untuk menghindari risiko penularan. Setiap satu potongan keramik diberikan lakban kuning dengan tanda silang secara selang-seling.
Demikian pula, pelaksanaan salat tarawih di Masjid Agung Al Falah Jalan Ahmad Yani. Jumlah jemaah terisi setengah dari kapasitas ruang masjid. Pengurus masjid mematuhi regulasi pemerintah terkait ibadah selama Ramadan. Termasuk tak menyediakan sajadah bagi umat yang salat tarawih. Jemaah membawa sendiri sajadahnya.
Sementara itu, di Masjid Muhammadiyah Jalan Ahmad Yani, jemaah nyaris memenuhi ruang masjid. Bahkan, ada beberapa jemaah muslimah yang terpaksa salat tarawih di teras melewati batas pintu masjid.
Imam Besar Masjid Wahyu Al Hadi Islamic Center KH Abdul Hadi Riduan mengatakan, jumlah jemaah masjid cukup banyak pada pelaksanaan salat tarawih hari pertama. Usai tarawih, Imam Besar Abdup Hadi Riduan didampingi Imam Rawatib KH Hadi Ahmad mengajarkan tadarus Alquran kepada kaum masjid.
”Setelah tahun lalu tarawih tidak dibuka untuk jemaah umum, tahun ini diperbolehkan ibadah di Masjid. Jemaah cukup banyak," kata Abdul Hadi yang sudah menjadi Imam selama 6 tahun sekaligus aktif sebagai Ketua FKUB Kotim ini.
Imam Rawatib Hadi Ahmad (72) mengatakan, pengurus masjid menyediakan takjil selama satu bulan penuh selama Ramadan. ”Insya Allah takjil kami sediakan gratis untuk jemaah yang ingin berbuka puasa di masjid," tandasnya. (hgn/ign)