Ketersediaan obat anti virus yang biasa digunakan untuk pengobatan pasien Covid-19 di sejumlah apotek di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami kekosongan.
Kosongnya obat tersebut diperkirakan karena meningkatnya pembelian seiring bertambahnya kasus Covid-19 di Kotawaringin Barat. Informasi dihimpun, kekosongan beberapa jenis obat anti virus dan vitamin tersebut sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Menurut salah satu pemilik apotek di Jalan Pangeran Antasari menyebutkan bahwa kekosongan beberapa jenis obat anti virus tersebut sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
“Kosong sejak dua bulan terakhir dan kami memang dari distributornya juga mengalami kekosongan obat tersebut,” ujarnya seraya meminta namanya tak disebutkan, (2/8).
Ia menyebut bahwa beberapa obat anti virus yang kosong adalah Oseltamivir dan Azitromicin, sementara Acetylsistein dan vitamin D masih tersedia di apotek. Meskipun permintaan tinggi, namun dari sekian jenis anti virus tersebut hanya Oseltamivir yang harganya naik, sementara yang lain masih normal.
Mengingat saat ini terjadi kekosongan jenis anti virus Oseltamivir banyak yang menggunakan Avigan dan Favipiravir namun obat tersebut tersedia hanya di rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat Ahmad Rois menegaskan bahwa obat anti virus jumlahnya sangat terbatas, maka difokuskan untuk penanganan di rumah sakit dan di fasilitas kesehatan (Puskesmas).
“Kekosongan anti virus terjadi secara nasional dan Dinas Kesehatan memfokuskan untuk anti virus tersebut guna penanganan pasien di rumah sakit,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan baik di apotek yang berada di Jalan Iskandar, Pangeran Antasari, Mendawai, dan Kelurahan Baru serta Hasanudin beberapa jenis obat anti virus sudah kosong sejak beberapa bulan terakhir. (tyo/sla)