PANGKALAN BUN - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat memang mampu menurunkan kasus Covid-19. Namun di sisi lain masyarakat Kobar juga menjerit karena pergerakan mereka untuk usaha ekonomi sangat terbatas.
Ketua DPRD Kobar Rusdi Gozali mengatakan, PPKM yang diterapkan di Kabupaten Kotawaringin Barat ini memang telah berhasil menurunkan kasus Covid-19. Dari semula terjadi penumpukan pasien hingga terjadi penurunan yang besar.
“Tentu ini patut diapresiasi, karena upaya pemerintah telah berhasil menurunkan kasus. Namun hal yang harus diketahui juga adanya terjadi ledakan kasus positif yang jumlahnya tidak sedikit. Meskipun kebanyakan menjalani isolasi mandiri,” katanya.
Namun di sisi lain pembatasan yang dilakukan juga berdampak pada ekonomi warga. “Justru yang kami dengar masyarakat semakin menjerit. Kegiatan dibatasi dan yang berjualan menjadi sepi pembeli. Khususnya pelaku UMKM yang sangat miris kalau mendengarnya ceritanya,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, pemerintah daerah tidak bisa mengabaikan mereka begitu saja. Justru pemerintah pusat mendorong agar pemerintah daerah mengutamakan pemulihan ekonomi.
“Maka dengan berakhirnya PPKM level 4 pada tanggal 17 Agustus besok (hari ini). Maka kami harap tidak ada perpanjangan lagi. Sudah cukup PPKM level 4 ini dan lakukan evaluasi menyeluruh,” harapnya.
Rusdi juga mendorong pemerintah segara mengevaluasi dan membuat kebijakan konstruktif dalam upaya menyelamatkan masyarakat dari aspek kesehatan dan memulihkan ekonomi secara bertahap.
“Termasuk nantinya setelah evaluasi banyak kegiatan sudah diperbolehkan aktivitas kembali seperti kegiatan tatap muka di sekolah, pembukaan tempat wisata yang sudah memenuhi standar prokes dan pembukaan UMKM dengan menerapkan sistem baru. Karena kuncinya masyarakat harus patuh prokes dan tidak perlu perpanjangan PPKM levek 4,” pungkasnya. (rin/sla)