PANGKALAN BUN - Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengakibatkan debit air Sungai Arut dan Sungai Lamandau yang melintasi sejumlah desa di Kotawaringin Barat meningkat signifikan.
Ketinggian permukaan air di Sungai Arut mencapai dua meter. Air meluap hingga ke permukiman penduduk dengan radius hingga 500 meter dari tepi sungai. Bahkan, ketinggian permukaan air dengan lantai rumah warga baik di Kelurahan Raja Seberang hanya menyisakan beberapa centimeter.
Tidak menutup kemungkinan, permukiman di lima kelurahan yang berada di bantaran Sungai Arut Kota Pangkalan Bun akan terendam bila hujan terus turun. Bahkan luapan aliran Sungai Lamandau yang melintasi wilayah Karang Anyar, Desa Kumpai Batu Bawah, Desa Tanjung Terantang hingga ke Desa Tanjung Putri juga mengancam permukiman dan pertanian masyarakat setempat.
Salah seorang warga RT 02, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Iyus mengatakan bahwa kenaikan air sudah mencapai dua meter.
"Ada rumah warga yang posisinya rendah hanya tersisa satu kilan dari tinggi air," ungkapnya Jumat (3/9). Dengan kondisi terus turun hujan, banjir seperti tahun-tahun sebelumnya akan kembali terjadi. Warga lainnya, Arbani, juga mengatakan hal yang sama. Sejak beberapa hari ini air naik dengan cepat, dan sudah hampir menyentuh lantai rumah.
"Ada beberapa rumah yang sudah hampir kena lantainya," imbuhnya. Selain ancaman banjir, warga di bantaran Sungai Arut juga dicemaskan dengan munculnya ular. Pascanaiknya air sungai, beberapa warga menjumpai ular yang naik ke rumah warga.
"Kemarin suami saya menjumpai ular di samping rumah, beruntung saat akan lewat sempat melihat ular tersebut, dan langsung dibunuh," pungkasnya. (tyo/yit)