Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat mengimbau agar masyarakat tidak mandi dan berenang di sepanjang Sungai Arut yang saat ini sedang meluap. Pasalnya aksi tersebut dinilai rawan kecelakaan air seperti tenggelam dan juga serangan hewan air yang membahayakan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Martogi mengatakan bahwa aksi berenang atau bermain air di kawasan Sungai Arut sebenarnya cukup membahayakan. Pasalnya arus sungai saat ini cukup deras dan rawan kecelakaan air.
“Memang kalau dilihat yang berenang itu seru, tapi perlu diketahui arus sungai sangat deras sehingga berpotensi timbulnya kecelakaan air seperti tenggelam akibat terseret arus,” kata Martogi. BPBD memasang spanduk imbauan agar warga tidak lagi mandi dan berenang di Sungai Arut guna mencegah kecelakaan air, salah satunya tenggelam.
Belum lagi banjir di Sungai Arut ini naik lebih dari dua meter. Sehingga ini juga bisa menyebabkan orang tenggelam dan sebagainya. “Beberapa hari lalu ada anak yang Bekanjur dan saat di tengah sungai mengalami kram. Beruntung cepat diketahui oleh teman dan dibantu evakuasi dan berhasil diselamatkan,” ujarnya.
Oleh karena itu pihaknya berharap kasus serupa tidka terjadi lagi apalagi hingga menyebabkan korban. “Kami telah memasang spanduk imbauan untuk tidak mandi dan berenang di Sungai Arut di sejumlah titik,” jelasnya.
Namun belakangan ini masih banyak warga yang mandi dan berenang di Sungai Arut. Bahkan jumlahnya makin bertambah dengan didominasi oleh anak-anak. “Kami hanya bisa mengimbau untuk saat ini. Semoga para orang tua bisa mengawasi anak-anaknya saat beraktivitas di sungai,” pungkasnya. (rin/sla)