Keberadaan puluhan hewan ternak sapi di tengah Jalan Ahmad Shaleh ruas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama dikeluhkan oleh pengguna lalulintas. Sapi milik masyarakat di Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang itu naik ke jalan raya karena dalam sebulan terakhir kawasan tersebut dilanda banjir besar.
Selain itu sebagian besar sapi-sapi yang kerap berkeliaran di jalan lintas kabupaten dan provinsi tersebut memang tidak dikandangkan oleh pemiliknya. Ketika hamparan rumput di kawasan tersebut terendam banjir, sapi akan naik ke jalan mencari rumput segar yang terdapat di sepanjang bahu Jalan Ahmad Shaleh. Keberadaan sapi-sapi tersebut dinilai berbahaya bagi keselamatan para pengguna jalan baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Beberapa kasus sebelumnya kecelakaan yang terjadi karena pengendara roda dua dan empat menabrak sapi sampai menimbulkan korban jiwa, sementara untuk korban luka dan kerusakan kendaraan bermotor juga sudah tidak terhitung. Pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga sudah memberikan pembinaan terhadap pemilik sapi, namun imbauan tidak diindahkan.
Salah seorang warga Kota Pangkalan Bun, Malik menceritakan bahwa perjalannaya sempat tersendat saat dirinya akan menuju arah Kotawaringin Lama tepatnya di Kelurahan Mendawai Seberang. Hal itu lantaran, terdapat belasan sapi yang bertahan tepat di titik banjir, sapi-sapi tersebut hingga beberapa lama tidak mau beranjak sehingga sempat terjadi antrean.
“Ya mungkin faktor banjir sapi-sapi ini naik ke atas, tapi ini berbahaya, karena ruas jalan ini meski banjir masih terbilang padat arus lalulintasnya,” keluhnya, Sabtu (18/9).
Setelah dibubarkan oleh salah satu pengendara, sapi – sapi tersebut akhirnya menepi di bahu jalan, namun tidak berapa lama kembali lagi ke tempat semula dengan bergerombol. Menurutnya bila siang hari keberadaan sapi-sapi di tengah jalan tersebut masih bisa terlihat dari kejauhan. Namun berbeda jika malam hari, mengingat ruas jalan tersebut minim penerangan maka kecelakaan yang sering terjadi karena sapi muncul secara tiba-tiba.
“Kadang sapi ini awalnya di tepi jalan, namun entah bagaimana salah satunya bisa tiba-tiba berlari ke tengah dan mengejutkan pengendara baik roda dua maupun empat dan karena jaraknya dekat terjadilah kecelakaan,” imbuh Ruslan warga setempat.
Untuk itu mereka berharap agar sapi-sapi tersebut dapat dikandangkan oleh pemiliknya, biasanya saat banjir kandang darurat sering dibikin oleh pemiliknya di tepi jalan raya. (tyo/sla)