Bayi kembar Muhammad Ibrahim dan Muhammad Abdullah kini sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan usai suksesnya proses operasi pemisahan beberapa pekan lalu.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fahrudin mengatakan, perkembangan bayi kembar siam yang menjalani operasi pemisahan dada dan hati asal Kabupaten Kotawaringin Barat terus membaik. Keduanya menjalani operasi pada pertengahan September lalu.
Satu minggu kedua bayi kembar menjalani perawatan di ruang PICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan satu minggu menjalani perawatan di ruang biasa. “Total dua minggu lebih sedikit, bayi kembar menjalani perawatan di RSCM dan kondisinya terus membaik. Pihak dokter telah memperbolehkan bayi kembar untuk rawat jalan,” kata Fahrudin.
Selanjutnya pihak RSUD berusaha mencarikan apartemen untuk tempat tinggal sementara selama menjalani rawat jalan. Mengingat setiap tiga hari sekali bayi kembar wajib menjalani kontrol kesehatan ke dokter bedah kembar siam. “Selama menjalani rawat jalan, kita carikan tempat di Jakarta yang dekat dengan RSCM. Ini untuk memudahkan si kembar untuk kontrol ke rumah sakit,” ujarnya.
Termasuk, orang tua bayi kembar juga terus diminta memberikan update keseharian si kembar. Hal ini untuk mengetahui kondisi bayi kembar setelah menjalani operasi besar. “Dari laporan terakhir, bayi kembar sudah bisa beraktivitas bermain, hanya saja masih dibatasi untuk lari-lari. Supaya kondisi bayi benar-benar pulih,” bebernya.
Jika kondisi bayi sudah benar pulih, dalam waktu dekat si kembar bisa dibawa pulang ke Kotawaringin Barat. Sedangkan pemantauan tim dokter bisa secara virtual. (rin/sla)