Debit air di kawasan hulu Sungai Arut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali naik. Kondisi tersebut membuat warga kembali khawatir banjir besar kembali melanda untuk ketiga kalinya.
Sedangkan kawasan tersebut belum genap satu bulan terbebas dari kepuangn banjir. Informasi dihimpun, Desa Gandis yang merupakan desa dengan letak administratif terendah di Aruta kembali terendam luapan sungai. Sejumlah rumah dikabarkan kembali terendam, terutama rumah-rumah yang berada di bantaran Sungai Arut. Begitu pula akses jalan di permukiman saat ini juga nyaris tergenang air.
Camat Arut Utara, Amir Mahmud belum dapat memastikan berapa jumlah rumah yang terendam air. Ia hanya menyebut bahwa kawasan yang terendam berada di kawasan bantaran sungai. “Ketinggian air yang masuk ke kawasan permukiman bervariatif, dari 30 sampai 40 centimeter dan sejumlah rumah sudah mulai tergenang,” ujarnya, Senin (4/10).
Menurutnya saat ini tim dari Kecamatan Arut Utara sedang menuju Desa Kerabu untuk melakukan pendataan terhadap rumah yang mulai tergenang air. Selain Desa Gandis ada empat desa lainnya yang terancam banjir, yaitu Desa Kerabu, Panahan, Penyombaan, dan Desa Pandau.
“Hampir semua desa di Kecamatan Arut Utara berada di DAS Arut, jadi kalau air naik semua desa kena, tetapi sementara ini desa di dataran rendah yang mulai terdampak,” ungkapnya.
Genangan air yang mulai menyerbu perumahan warga diduga akibat hujan deras yang mengguyur Arut Utara dalam beberapa hari terakhir, selain itu juga akibat kiriman dari kawasan Rantau Pulut.
Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Siallagan membenarkan bahwa debit air Sungai Arut mengalami peningkatan. Hujan deras yang terjadi beberapa hari belakangan membuat air sungai sudah mulai meluap ke permukiman penduduk. “Di Sungai Arut khususnya di Kelurahan Pangkut ada peningkatan debit air 80 centimeter,” pungkasnya. (tyo/sla)