Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kotawaringin Barat mengeluhkan keberadaan kerumunan warga yang menonton terjadinya musibah kebakaran di lokasi kejadian musibah.
Kerumunan tersebut mengakibatkan mobil damkar menjadi terhambat untuk mencapai titik kejadian, padahal mereka dituntut untuk cepat dalam melakukan penanganan kebakaran.
Hal itu terlihat saat terjadi peristiwa kebakaran di sebuah bengkel mobil Jalan Kawitan, Kelurahan Sidorejo baru-baru ini. Mobil Damkar berusaha menerobos kemacetan akibat berjubelnya masyarakat yang menonton musibah tersebut, kerumunan menyebabkan jalan di sekitar lokasi kejadian menjadi macet.
”Kita dituntut untuk cepat merespons musibah, tetapi ketika kita mau mencapai titik lokasi, justru terhambat dengan keberadaan warga yang berjubel menonton,” keluh Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Damkar Kobar, Agus Dwi Suhartono.
Bukannya ikut membantu, banyak di antara warga justru sibuk mengabadikan momen tersebut menggunakan handphone-nya dan tidak mengindahkan lalu-lalang kendaraan.
Terlebih pada kondisi darurat dan kebakaran besar, mobil tangki water suplai Damkar harus bolak-balik untuk mengambil air, namun tidak bisa cepat dilakukan karena di jalan ratusan warga berkerumun. Belum lagi kendaraan yang diparkir sembarangan.
Anggota Damkar harus ekstra kerja keras dan bersikap tegas saat mengatur kondisi jalan untuk keluar masuk kendaraan water suplai, dan hal itu rentan terjadi gesekan dengan warga.
”Api ini cukup membesar, ada beberapa kali mobil pemadam mengambil air namun saat mau keluar dan masuk petugas kesulitan,” ungkapnya.
Menurutnya, ketika terjadi musibah kebakaran besar ruas jalan baik masuk dan keluar dari lokasi kejadian musibah kebakaran harus steril dari kerumunan warga dan kendaraan yang diparkir sembarangan.
Ia juga menekankan bahwa anggota Damkar tidak kurang-kurang memberikan imbuan kepada warga. Namun, karena sudah menjadi kebiasaan, maka imbauan tidak diindahkan oleh mereka.
Dia berharap agar ketika terjadi peristiwa kebakaran, pengendara roda dua dan empat dapat memberikan akses kepada mobil Damkar dan di lokasi kejadian agar disterilkan dari berjubelnya warga yang menonton.
”Apalagi banyak warga yang hingga mendekat ke titik api hanya untuk menonton, hal itu berbahaya bagi mereka. Begitu pula agar pengendara dapat memberikan akses untuk mobil Damkar saat menuju lokasi,” pungkasnya. (tyo/yit)