Kerusakan Jalan Trans Kalimantan kawasan poros selatan khususnya ruas Simpang Runtu-Nanga Bulik sudah cukup parah. Ratusan lubang menganga perlu diwaspadai oleh para pengendara, pasalnya kedalaman dan posisinya bisa berubah setiap harinya.
Jumlah kecelakaan yang terjadi di ruas jalan itu sudah tidak terhitung jumlahnya, selain roda empat, kendaraan roda dua menjadi yang paling sering celaka akibat menghindari lubang tersebut. Jarak tempuh perjalanan dari Lamandau- Pangkalan Bun yang normalnya hanya sekitar dua jam, sekarang harus ditempuh lebih lama.
“Kami harap segera ada perbaikan, karena jalan ke arah Lamandau ini sudah cukup parah kerusakannya, tahun lalu sepertinya tidak ada perbaikan dan perawatan,” keluh Yusuf salah satu supir travel yang melintasi kawasan tersebut. Karena menurutnya, di setiap titik kerusakan, seringkali kendaraan mengambil jalur sebelah (berlawanan) untuk mencari jalan yang tidak rusak.
“Namun hal ini justru seringkali jadi penyebab kecelakaan, karena kendaraan dari arus berlawanan,” ungkapnya. Kendaraan angkutan yang melebihi kapasitas jalan ditengarai jadi penyebab makin parahnya kerusakan jalan ini. Razia dan sosialisasi yang dilakukan pemerintah tampaknya tidak berpengaruh, karena penertiban tidak dilakukan secara berkelanjutan. Terpisah, Udin salah satu warga Desa Kujan juga mengeluhkan kerusakan jalan di depan rumahnya. Karena banyak sepeda motor yang celaka setelah menabrak lubang dan terlempar hingga ke halaman rumahnya.
“Hampir setiap Minggu ada yang celaka. Kami warga sekitar juga sering gotong royong meratakan jalan yang rusak secara swadaya, tapi baru selesai ditimbun langsung rusak lagi. Pemerintah harus segera memperbaiki ini,” harapnya. (mex/sla)