PANGKALAN BUN – Setelah sempat tertunda, helikopter jenis MI-8 yang memiliki kemampuan water bombing (bom air) akan segera melakukan pemadaman di sejumlah lokasi kabakaran lahan gambut di Kabupaten Kotawaringin Barat. Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu kini sedang dipersiapkan menuju Pangkalan Bun untuk membantu tim pemadam.
Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Iskandar Pangkalan Bun Letkol Pnb Jhonson Henrico Simatupang mengatakan, Helikopter tersebut telah dipersiapkan dan secepatnya menuju Pangkalan Bun. ”Informasi terakhir, pesawat sedang loading equipment untuk persiapan menuju Pangkalan Bun,” ujarnya, Jumat (19/9).
Pesawat tersebut, lanjut Jhonson, akan melakukan pemadaman di lokasi yang tidak terjangkau tim pemadam di darat. ”Sekarang masih di Palangka, siap terbang. Namun, masih menunggu visibility (jarak pandang) normal sebelum take off,” katanya.
Ke depan, Jhonson menambahkan, upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tidak hanya difokuskan pada pemadaman, namun pencegahan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan. Semua pihak diharapkan memprioritaskan hal itu agar kebakaran hutan dan lahan bisa dicegah sejak dini.
”Memadamkan api saat ini menjadi keharusan, namun ke depan membuat kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan saat kemarau juga harus menjadi salah satu prioritas,” katanya.
Sementara itu, untuk mencegah kebakaran lahan merembet ke wilayah Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Balai Taman Nasional Tanjung Puting telah mengirimkan tim pemadam. Sejak 14 September lalu, tim yang terdiri dari 2 regu manggala agni dan 1 regu dari BKSDA bergerak ke wilayah Sungai Buluh Besar.
”Selain tim tersebut, kita juga telah bentuk semacam relawan Masyarakat Peduli Api (MPA). MPA tersebut sudah ada sejak tahun 2004 lalu,” kata Kepala BTNTP Kobar.
Selain menjaga kawasan permukiman, pencegahan kebakaran lahan agar tidak masuk kewilayah TNTP juga harus diperhitungkan. Sebab, selain menajdi aset Kobar dan Kalteng, taman nasional tersebut merupakan salah satu aset nasional yang sangat berharga.
”Tidak hanya kepedulian, menjaga TNTP itu menjadi kewajiban. Sebab, dengan adanya TNTP, tidak hanya di bidang wisata, namun ekonomi kerakyatan di Kobar juga mulai bangkit dengan adanya wisatawan domestik dan asing yang mengunjungi Kobar dan TNTP,” tandasnya. (sla/ign)