KUALA PEMBUANG - Harga kopi yang tergolong tinggi sepertinya bisa menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mengembangkan budidaya tanaman kopi. Untuk sementara pemkab bisa lebih memperhatikan para petani kopi yang ada di Seruyan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan Atinita mengatakan saat ini harga biji kopi di Seruyan cukup bagus dan saat ini mencapai Rp 40 ribu per kilogramnya, dimana dirinya yang juga menanam kopi meminta pemerintah bisa lebih memperhatikan para petani kopi.
Menurutnya, tanaman kopi sangat bagus dikembangkan di daerah pemilihan (Dapil) III meliputi Kecamatan Seruyan Tengah, Seruyan Hulu, Batu Ampar dan Suling Tambun. Dimana diwilayah tersebut selain rotan dan karet, tidak sedikit warganya yang menanam kopi, namun saat ini tanaman kopi masih tidak dibudidayakan sepenuhnya hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dan keseriusan pemerintah dalam pengembangan tanaman kopi.“Harga kopi di Dapil III saat ini cukup tinggi di pasaran, dengan adanya potensi tersebut kami minta pemerintah setempat untuk membantu petani memaksimalkan pengelolaan kebun mereka,” ujarnya.
Dijelaskanya, banyak hal yang saat ini dihadapi oleh masyarakat di wilayah Dapil III, walaupun dengan harga kopi yang cukup menjanjikan itu tidak sedikit dari mereka yang tidak bisa memaksimalkan lahan mereka sebagai penghasil kopi. dimana status lahan kawasan hutan (KHP) dimana sangat banyak lahan dari masyarakat setempat yang berada dalam kawasan tersebut sehingga tidak bisa dijadikan sebagai lahan perkebunan kopi.
Menurut Politikus partai Golkar ini, persoalan ini sebenarnya bisa saja diatasi, pemerintah melalui instansi teknisnya hanya perlu mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk pelepasan status kawasan hutan, sehingga petani bisa memaksimalkan lahan mereka kembali yang diharapkan dapat membantu perekonomian di wilayah setempat.“Kalau terkait pemasaran tidak jadi masalah, karena sudah ada pengrajin dari Pontianak yang siap membeli kopi hasil panen masyarakat setempat dengan harga tersebut,” ujarnya. (hen/sla)