Kelurahan Pangkut dan belasan desa di Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang secara topologi berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut sangat rawan diterjang banjir.
Intensitas banjir yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir membuat pemerintah daerah melalui pemerintah kecamatan setempat berencana untuk merelokasi beberapa Kepala Keluarga dan memindahkannya ke tempat yang dinilai lebih aman.
Camat Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Amir Mahmud menyebut bahwa ibukota Kecamatan Arut Utara dan sejumlah desa lainnya beberapa hari sebelumnya sempat direndam banjir luapan Sungai Arut.
“Kemarin banjir terjadi di RT 01 dan RT 02 Kelurahan Pangkut, kemudian di Desa Kerabu, Sukarami, Nanga Mua, Gandis, dan Sambi, namun hari ini menurun jauh dan genangan air tinggal sedikit lagi di permukiman, mudah-mudahan cuaca bagus,” ujarnya, Senin (29/8).
Disebutkannya, selain faktor intensitas hujan, banjir juga disebabkan kiriman dari Kabupaten Seruyan, kondisi banjir dalam beberapa tahun terakhir meningkat.
Menurutnya dengan kawasan permukiman masyarakat yang sudah tidak kondusif dan tidak ideal untuk perumahan, pihaknya sudah menyampaikan usulan relokasi untuk masyarakat di bantaran sungai.
Dan beberapa desa telah menyiapkan lokasi untuk menjadi usulan relokasi ke Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman. Namun ada kendala yang dihadapi karena rumah penduduk setempat banyak yang masuk dalam kawasan hutan produksi.
“Tapi kita sudah berkunjung ke BPKH dan mengusulkan pelepasan kawasan hutan kementerian KLHK,” pungkasnya. (tyo/sla)