Diduga mengalami kelainan, seorang pria yang belum diketahui identitasnya melakukan aksi eksibisionis dengan beronani di depan seorang perempuan yang sedang mengangkat jemuran. Peristiwa yang membuat trauma korbannya tersebut terjadi di Gang Itik 2, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, belum lama ini. Pelaku diduga menderita eksibisionis, yakni gangguan seksual yang suka memamerkan alat kelaminnya di depan orang asing.
Wanita yang minta identitasnya dirahasiakan ini menceritakan, peristiwa yang membuatnya trauma tersebut terjadi ketika ia tengah mengangkat jemuran pakaian miliknya yang ada di luar rumahnya. Tanpa sengaja, ia melihat seorang pria yang sedang memperhatikan dirinya. Pria yang diperkirakan berusia sekitar 35 tahun itu berada di balik pohon pisang tidak jauh dari tiang jemuran. Setelah diperhatikan, ternyata pria tersebut sedang asyik memainkan alat kelaminnya (onani). ”Saat itu pakaian yang saya angkat tidak semuanya, karena ada yang belum kering. Ketika saya mau masuk rumah saya lihat sekilas ada seorang lelaki yang berada di balik pohon pisang sambil mainin itunya,” bebernya, Senin (21/11).
Bukannya berbalik saat dipergoki, pria itu justru semakin bersemangat, dan seolah memang sengaja mempertontonkan aktivitasnya tersebut. Lantaran takut, wanita lajang tersebut buru-buru masuk rumah. Karena penasaran dengan kejadian yang dilihatnya, wanita ini lalu mengintip dari dalam rumah, tetapi pria itu sudah tidak terlihat lagi. Sesaat setelah berbalik badan, dia mendengar suara langkah kaki dan melihat pria itu mengambil pakaian dalam yang masih basah. ”Aku coba pastikan lagi, Aku lihat lagi di balik jendela, tapi enggak kelihatan dari jendela rumah, ya sudah aku berpaling. Ternyata aku dengar ada suara langkah kaki mendekat dan akhirnya jemuranku dimaling,” bebernya.
Melihat kejadian itu, dia refleks berteriak dan berusaha mengejar pria tak dikenal tersebut. Pelaku ikut mengambil langkah seribu sambil melempar celana dalam yang dibawanya, lari ke arah ladang yang dipenuhi belukar. ”Enggak pikir panjang lagi aku keluar. Aku teriak, dia kaget terus kabur, aku kejar sambil teriakin maling-maling. Mungkin panik jemuran yang dia ambil dilempar dan karena takut saya ambil pakaian saya dan saya enggak lanjutkan mengejar,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, aksi eksibisionis yang dilakukan pelaku bukan kali ini saja. Sebelumnya, adik wanitanya juga melihatnya. Namun, pada aksi pertama, sang adik tidak berteriak atau mengejar pelaku. Bahkan, pelaku sempat memanggil adiknya agar melihat aksi tak senonoh yang diperagakan. ”Kejadian ini sudah dua kali terjadi. Pertama adik yang nemuin pagi jam 07.00 WIB. Hanya saja, waktu itu adik enggak menunjukan reaksi dan hanya diam saja,” ceritanya.
Namun, perilaku pria tersebut justru semakin berani dengan memanggil-manggil adiknya untuk melihat dia onani. Setelah wanita ini bercerita kepada adiknya, ternyata pelaku memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu mengenakan celana olahraga, badan berisi, dan berkulit hitam. ”Saat kami cocokin ternyata ciri-ciri yang kami lihat sama. Pakai celana bola selutut, tidak pake baju dan tidak pakai alas kaki. Umur sekitar 30-35 tahun, tinggi 165-170 cm, kulit hitam agak berisi (gemuk),” ujarnya. (tyo/sla)