SAMPIT – Demam lato-lato terus merebak kalangan anak-anak hingga dewasa. Hampir di setiap sudut kota hingga sekolah bisa ditemukan anak-anak memainkan lato-lato. Meski tak melarang, Dinas Pendidikan Kotim mengimbau peserta didik tak memainkan lato-lato di lingkungan sekolah, baik saat jam pelajaran maupun istirahat.
”Kami tidak melarang lato-lato dimainkan anak-anak, karena dari segi kesehatan, permainan yang menimbulkan bunyi ini membuat perasaan senang yang memainkannya dan dapat melatih perkembangan motorik anak, terutama motorik halus. Tetapi bermainnnya harus tahu tempat dan waktu yang bukan di lingkungan sekolah,” kata Plt Kadis Pendidikan Kotim Susiawati, Kamis (12/1).
Imbauan itu, lanjutnya, masih bersifat lisan agar dapat diketahui peserta didik, orang tua, dan guru di satuan pendidikan di Kotim. ”Dalam waktu dekat akan kami berikan imbauan secara tertulis. Permainan lato-lato yang dimainkan di sekolah bisa saja membuat peserta didik tidak fokus belajar dan malah berlatih bermain lato-lato,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, suara bising yang ditimbulkan dari dua bola plastik itu dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi belajar peserta didik lainnya.
”Lebih baik manfaatkan waktu selama di sekolah dengan membaca ke perpustakaan atau ke kantin. Khawatirnya kalau itu dimainkan di sekolah, siswa lain yang sedang belajar menjadi tidak konsentrasi saat belajar,” ujarnya.
Imbauan itu diharapkan dipatuhi dan diawasi guru di semua satuan pendidikan agar peserta didik fokus belajar di sekolah. ”Kami tidak menginginkan ada razia. Anak-anak masih masa pertumbuhan. Rasa ingin tahunya akan sesuatu masih sangat tinggi, jangan segala sesuatunya dilarang. Tinggal kita saja yang memberikan pendekatan dengan cara yang baik. Suatu saat mereka akan menyadari imbauan ini itu bertujuan baik untuk peserta didik,” jelasnya.
Sebagai informasi, permainan lato-lato berasal dari Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Nama lato diambil dari bahasa Italia yang artinya sisi samping. Lato-lato juga bisa disebut clackers, click-clacks, dan knockers.
Jenis permainan ini dahulunya terbuat dari kaca sampai suatu insiden yang terjadi mencederai mata sejumlah anak di Amerika Serikat pada masa itu. Akibat kejadian itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang lato-lato.
Oleh sebab itu, lato-lato yang ada sekarang terbuat dari bahan plastik. Walaupun bisa saja pecah, risiko yang ditimbulkan tidak sebesar dari bahan kaca. (hgn/ign)