Warga Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat diresahkan dengan kembali munculnya maling helm yang beraksi di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Tidak sekali dua, tapi sudah belasan kali pelaku beraksi tanpa ketahuan. Tidak hanya mengincar helm yang diletakan di kendaraan yang diparkir di luar lingkungan rumah sakit, tetapi juga di dalam rumah sakit.
Helm yang diincar rata-rata harganya bervariatif dari yang ratusan ribu hingga helm bermerk yang harganya mencapai jutaan rupiah. Bukan tanpa upaya, manajemen RSSI Pangkalan Bun bahkan sudah beberapa kali membawa kasus semacam itu ke kepolisian namun mengingat kerugian yang kecil pelaku dibebaskan kembali. Warga menilai pihak rumah sakit terlalu menyepelekan keamanan diparkiran, mengingat seringnya pengunjung rumah sakit kehilangan helm. Salah seorang korban, Tini menyesalkan ulah maling yang begitu tega mengambil helm pengunjung rumah sakit. Padahal mereka yang datang ke rumah sakit sedang tertimpa musibah lantaran ada keluarga yang sedang dirawat.
“Saya mengantarkan ayah dengan kondisi kritis, karena panik saya parkir di halaman rumah sakit, memang tidak sampai ke baseman, karena saya buru-buru,” terangnya, Minggu (19/2). Pengunjung lainnya Yuli mengungkapkan bahkan pernah helmnya seharga Rp300 ribu yang baru dibelinya sehari hilang diparkiran rumah sakit. Diceritakannya, bahkan ada warga membeli helm di online, ternyata saat dibeli helm tersebut merupakan helm curian yang diambil di rumah sakit. “Helm itu ternyata punya temannya yang hilang di rumah sakit, dan dibeli di online terpaksa dikembalikan ke pemiliknya,” ungkapnya. Wadir RSSI Pangkalan Bun, Sardino menegaskan bahwa saat ini kemananan parkir di baseman sangat ketat dan dengan penempatan CCTV diharapkan keamanan semakin baik. Namun diakuinya, helm yang hilang kendaraannya diparkir di luar parkiran dan saat ini mereka melakukan penyelidikan atas kejadian yang terus berulang dilingkungan rumah sakit.
“Beberapa kali pelaku kita tangkap dan serahkan ke kepolisian, tapi ternyata tidak jera juga kejadian masih berulang,” pungkasnya. (tyo/sla)