Pemerintah Desa Karang Sari, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat gelar peringatan 40 tahun kedatangan mereka sebagai warga transmigrasi. Acara yang merupakan puncak dari kegiatan syukuran itu digelar di halaman kantor desa setempat pada Senin (6/3/2023) pagi. Selain dihadiri oleh Muspika Kecamatan Pangkalan Banteng, Pj Bupati Kobar, Anang Dirjo juga hadir dalam acara yang dikemas seperti pesta rakyat itu.
Anang Dirjo menyampaikan penghargaan kepada para transmigran yang telah memilih untuk menetap di Desa Karang Sari dan berkontribusi dalam membangun Kotawaringin Barat. Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong dan kerja keras para transmigran dalam membangun infrastruktur dan memajukan sektor pertanian di daerah ini. “Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh masyarakat Desa Karang Sari untuk terus menjaga kebersamaan dan semangat kerja sama yang telah terjalin selama 40 tahun ini,” jelasnya. Camat Pangkalan Banteng, Sigit Imam Mulya juga mengungkapkan bahwa saat ini peningkatan ekonomi warga transmigrasi terbilang jauh meningkat. Salah satunya Desa Karang Sari yang dulu merupakan bagian dari Desa Mulya Jadi atau biasa dikenal dengan kawasan DU.
“Jika dulu di Kotawaringin Barat ini tidak ada transmigrasi, maka wilayah ini (Karang Sari) akan tetap menjadi hutan. Wilayah yang dulunya terisolir, kini secara perlahan menjadi terbuka dan warganya makmur sejahtera,” ujarnya. Ia juga menekankan agar masyarakat memanfaatkan lahan jatah ataupun lahan yang mereka miliki dengan baik. Manfaatkan sebaik-baiknya untuk kehidupan mereka terutama usaha pertanian karena Kecamatan Pangkalan Banteng diproyeksikan sebagai salah satu lumbung pangan di Kotawaringin Barat.
“Dengan perkembangan zaman saat ini, kita harap warga memanfaatkan lahan dengan sebaik-baiknya, karena dulu sewaktu mengikuti transmigrasi tujuannya adalah memperbaiki ekonomi dan modalnya adalah lahan tersebut,” harapnya. Tak hanya pemotongan tumpeng dan juga kue ulang tahun kedatangan warga transmigran. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan bingkisan bagi para sesepuh desa yang merupakan bagian dari 94 kepala keluarga pertama datang ke wilayah tersebut di tanggal 6 Maret 1983 silam atau tepatnya pada hari Minggu Kliwon sesuai penanggalan pasaran Jawa.
“Awalnya 94 dan sekarang berkembang menjadi 219 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 737 jiwa. Semua warga transmigran berasal dari Kabupaten Pemalang dan Semarang Jawa Tengah,” ungkap Sunandar, Kepala Desa Karang Sari. Diakuinya bahwa sebenarnya setiap tahun ada peringatan kedatangan, namun baru tahun ini bisa dilaksanakan secara meriah karena sebelumnya terkendala pandemi Covid-19.
Karena kegiatan perayaan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah desa agar semua masyarakat terutama generasi muda mengetahui sejarah dan jatuh bangunnya para orangtua dan sesepuh desa dalam mengembangkan wilayah Karang Sari menjadi lebih baik seperti saat ini. “Perayaan ini selain wujud syukur atas kelimpahan rejeki warga Karang Sari, juga sebagai pengingat agar para generasi muda tidak lupa akan sejarah dan perjuangan para orang tua mereka saat datang sebagai warga transmigrasi,” terangnya.(sla)
