Suara raungan motor di Terowongan Nur Mentaya pagi itu, Jumat (24/3), bersaing ”memanaskan” dinginnya hari. Di sisi kiri dan kanan trotoar jalan, sejumlah orang—sebagian besar remaja—duduk santai menyaksikan adu cepat ilegal di atas aspal jalan umum tersebut. Mereka tak memedulikan pengguna jalan lain yang kerap melintas. Baik mobil maupun sepeda motor. Alih-alih peduli sekitarnya, para joki motor amatir itu justru memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi. Sebaliknya, warga yang melintas justru harus mengalah dengan memacu kendaraan perlahan, berhati-hati untuk menghindari kecelakaan.

Radar Sampit menyaksikan langsung adu nyali tersebut saat melintas di ruas ikon wisata itu. ”Balap liar di jalan umum seperti itu sangat berbahaya sekali. Bisa mencelakakan orang lain. Bahkan, bisa merenggut nyawa, karena mereka memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi,” ujar Rio, warga yang kebetulan ikut melintas pagi itu.

Balap liar itu dilakukan para pelaku selepas sahur, sekitar pukul 04.30 WIB. Aksi serupa juga sempat terekam kamera ponsel warga pada 23 Maret lalu, saat awal Ramadan. Segerombolan orang tampak menyesaki Jalan Ahmad Yani, jalur protokol Kota Sampit. Warga ramai-ramai mengecamnya di media sosial.

”Selain mengabaikan hukum, mereka juga mengabaikan kehidupan. Sudah sering dirazia, masih saja balapan. Kalau terjadi kecelakaan, bukan tidak mungkin ada yang sampai kehilangan nyawa,” ujar Andri, warga Kecamatan Baamang, Sampit. Polres Kotim sendiri mencatat ada puluhan sepeda motor yang diamankan. Kendaraan tersebut disita aparat karena digunakan untuk melakukan aksi balap liar. ”Selama Ramadan, kami sudah mengamankan puluhan motor balap liar. Baik saat balapan di sore hari maupun menjelang sahur,” kata Kapolres Kotim AKBP Sarpani. Dia menegaskan, pihaknya sedang gencar-gencarnya melakukan penertiban terhadap pelaku balap liar di bulan Ramadan. Razia dilakukan untuk menciptakan situasi kamtibmas agar tetap aman, tertib, dan kondusif. Dengan demikian, masyarakat yang melaksanakan ibadah Ramadan bisa lebih khusyuk.

”Saya sudah memerintahkan seluruh satuan di Polres Kotim untuk terlibat menertibkan aksi yang meresahkan tersebut,” ujarnya. ”Untuk masyarakat, jangan biarkan anaknya menggunakan sepeda motor. Apalagi tanpa pengawasan orang tua, karena itu berisiko bagi anak itu sendiri,” katanya lagi. (sir/ign)