Debit air Sungai Lamandau yang melintasi Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat nyaris meluap dan mengancam permukiman warga bantaran. Informasi dihimpun ketinggian air saat ini nyaris setara dengan tinggi tebing yang merupakan batas antara tinggi daratan dan sungai.
Tidak menutup kemungkinan, bila hujan terus terjadi di hulu maupun di Kabupaten Kotawaringin Barat maka luapan sungai akan memasuki permukiman warga. Salah seorang warga Kotawaringin Hilir, Pendi mengatakan bahwa saat ini bisa dikatakan kondisi siaga 1, karena debit air sejak sepekan terakhir meningkat tajam. “Air sudah hampir mencapai tinggi dinding atau penambingan, kondisi cuaca masih belum menentu begini, bisa saja air akan naik terus,” ucapnya.
Ia hanya berharap, banjir besar seperti tahun sebelumnya tidak terjadi, terlebih saat ini umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Warga lainnya, Suriansyah mengatakan bila merujuk informasi yang diterima dari warga Lamandau, saat ini air di hulu Sungai Lamandau terus meningkat sementara hujan masih terus turun. “Harus mulai waspada dan warga juga harus berhati-hati karena arus begitu deras,” tutupnya. Sementara itu kondisi serupa juga terjadi di Sungai Arut, debit air sungai yang membelah Kota Pangkalan Bun semakin meningkat.
Terlebih Kobar terus diguyur hujan. Sementara itu, Kecamatan Arut Utara sebagai wilayah paling terdampak luapan Sungai Arut kondisinya juga masih belum sepenuhnya membaik. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, 10 desa dan 1 kelurahan di wilayah Kecamatan Aruta masih terendam air dengan ketinggian mencapai 10 sampai 25 centimeter. “Sementara itu sejumlah rumah masih terendam di Desa Runtu Kecamatan Arut Selatan, dengan ketinggian air mencapai 30 sampai 40 centimeter,” pungkasnya. (tyo/sla)