Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan berdasarkan rekap data neraca pangan strategis maka stok minyak goreng di wilayah setempat dapat memenuhi kebutuhan hingga 12 minggu memdatang atau sekitar tiga bulan. Kepala Dishanpang Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Jumat (31/1), mengatakan berdasarkan data minggu keempat Maret 2023, ketersediaan minyak goreng mencapai 5.746 ton sedangkan kebutuhan hanya sebanyak 498 ton.
”Maka surplus minyak goreng mencapai 5.248 ton, sehingga bisa diasumsikan ketahanan stok mampu mencapai hingga 12 minggu lamanya,” jelasnya. Jika mengacu pada data neraca pangan strategis untuk komoditas minyak goreng tersebut, berdasarkan sebaran per kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, memang secara data stok melimpah di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat yakni mencapai 5.113,4 ton. ”Berdasarkan laporan dari tim kami di sana, hal ini karena berdasarkan data tercatat komoditas minyak goreng yang masuk melalui pelabuhan di wilayah Kotawaringin Barat,” jelasnya.
Dia menjelaskan, kendati 5.113,4 ton tersebut tercatat di wilayah Kotawaringin Barat, realisasinya di lapangan juga akan disebar ke berbagai kabupaten dan kota lainnya di Kalimantan Tengah. ”Kendati demikian ketersediaan minyak goreng untuk kabupaten dan kota lainnya di Kalimantan Tengah selain Kotawaringin Barat juga dalam kondisi aman, mengingat semua masih surplus jika dibandingkan dengan tingkat kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut Riza memaparkan, tak hanya untuk komoditas minyak goreng, tetapi komoditas pangan strategis seperti beras, bawang merah, bawang putih dan lainnya juga dalam kondisi aman, tersedia dan mencukupi. ”Misalnya saja beras, ketersediaan mencapai 10.936 ton sedangkan kebutuhan 4.726 ton, sehingga masih surplus. Juga bawang merah, ketersediaan 504 ton sedangkan kebutuhan 192 ton, juga surplus, maupun komoditas lainnya juga sama,” tutupnya. (ant)