Menjelang Idulfitri 1444 Hijriah, Jalan Ahmad Shaleh Kilometer 6 masih rusak. Jalan yang menghubungkan Pangkalan Bun dan Kotawaringin Lama merupakan jalur mudik untuk menuju Sukamara, Lamandau, maupun Provinsi Kalimantan Barat. Saat hujan deras, air menggenangi titik jalan. Truk sarat muatan harus berhati-hati, begitu pula dengan roda empat dan roda dua.
Kasus truk terguling menyebabkan jalan macet panjang. Peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur Kabupaten Kotawaringin Barat. Kendaraan roda dua dan empat atau lebih harus naik melalui mating-mating (jalan jembatan) untuk bisa melewati titik kerusakan yang hanya beberapa puluh meter panjangnya. Warga Kotawaringin Lama Sardi mengatakan, terbaliknya truk tersebut lantaran jalan yang rusak tertutup genangan air berlumpur, tidak datanya jalan dan berlubang tersebut membuat truk hilang keseimbangan.
“Kalau tidak berhati-hati dan mengenali medan, fatal akibatnya, selain itu menyebabkan jalan macet,” ujarnya. Sebelumnya, titik kerusakan tersebut mulai kering dan lancar dilintasi warga. Karena titik tersebut berupa cekungan sehingga air akan tertampung dan jalan menjadi licin berlumpur. “Kemarin saya melintas aman saja dan mulai kering, tapi hujan beberapa hari ini membuat jalan kembali hancur, proyek cor beton belum sampai ke sini,” bebernya.
Warga lainnya Diman mengungkapkan hal serupa, bagi mereka yang senantiasa lalu lalang di jalan lintas Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama dan arah sebaliknya terkadang harus merogoh kocek untuk memberi warga yang menyediakan jalan titian di tepi jalan. Ia berharap agar pengerahan cor beton segera selesai, karena hanya menyisakan dua titik yaitu di Kelurahan Raja Seberang, dan Mendawai Seberang. “Kalau dua titik ini selesai dikerjakan maka jalan akan aman, sebentar lagi Lebaran dan ruas jalan ini merupakan jalur mudik warga sehingga memang harus dikebut pengerjaannya,” pungkasnya. (tyo/yit)