Perjalanan Kamis (27/4) petang, tak akan pernah dilupakan Yudi Romadhani (27) dan Tegar Farianur (20). Mobil yang dinaiki keduanya tiba-tiba saja meledak dan terbakar saat melintas di Jalan Tjilik Riwut kilometer 2 Sampit. Dua pemuda itu nyaris tewas akibat semburan bara. Ganasnya jilatan api membuat kedua korban terkapar tak berdaya di RSUD dr Murjani Sampit akibat luka bakar yang diderita.
Kepada Radar Sampit, Yudi menuturkan, petaka itu terjadi setelah keduanya baru saja mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sekitar lokasi.
Mobil yang dikemudikan Yudi tersebut kemudian perlahan keluar area SPBU. Mereka memacu mobil menuju arah Sampit. Tak disangka, tiba-tiba mobil tersebut terbakar disertai suara ledakan. Celakanya, Yudi dan Tegar sempat kesulitan keluar. ”Kami sempat terjebak di dalam karena pintu mobil sulit dibuka. Badan kami akhirnya ikut terbakar,” kata Yudi. Setelah berjuang keras, akhirnya mereka berhasil keluar. Informasinya, menurut keterangan saksi, mereka sempat mendorong mobil tersebut ke pinggir jalan.
Yudi mengalami luka bakar cukup parah. Wajah sampai kakinya terluka akibat amukan api. Rekannya, Tegar, mengalami luka bakar pada bagian kakinya. Keduanya kini tengah menjalani perawatan serius di RSUD dr Murjani Sampit. ”Api itu awalnya menyambar kaki saya (dari dashboard bawah, Red). Lalu merembet dengan cepat ke bagian lainnya,” ujar Yudi. Insiden tersebut menghebohkan warga sekitar kejadian. Seorang petugas SPBU mengaku kaget saat melihat mobil itu tiba-tiba dilahap api. ”Dua orang itu kemudian mendorong mobil ke pinggir jalan. Keduanya sempat terbakar,” kata petugas tersebut tanpa menyebutkan namanya.
”Ketika mobil terbakar, ada warga langsung ke SPBU meminjam APAR (alat pemadam api ringan, Red) untuk memadamkan api,” tambahnya. Pantauan Radar Sampit, sebanyak lima unit pemadam kebakaran dikerahkan ke tempat kejadian untuk mengendalikan api. Petugas tampak kesulitan memadamkan si jago merah yang berkobar di seluruh badan mobil tersebut. Perlu waktu setengah jam lebih sampai api dijinakkan. Mobil tersebut kemudian diamankan petugas kepolisian.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim Hawianan mengatakan, pihaknya langsung menuju lokasi begitu mendapat laporan kebakaran. Personel tiba sekitar pukul 17.51 WIB dan langsung berjuang memadamkan sampai pukul 18.29 WIB. Meski sudah padam, air terus diguyur untuk proses pendinginan selama sekitar 10 menit. ”Kami turunkan sekitar 20 personel untuk proses pemadaman. Terkait penyebabnya, kami masih belum mengetahui pasti. Namun, kerugian mobil yang terbakar ditaksir sekitar Rp150 juta,” ujar Hawianan.
Berdasarkan sejumlah sumber dihimpun Radar Sampit, mobil yang terbakar mendadak dalam perjalanan bisa disebabkan sejumlah faktor, di antaranya mesin yang terlalu panas, korsleting listrik, kebocoran oli dan bahan bakar, serta kurangnya perawatan. (sir/hgn/ign)
