Pemerintah Kota Palangka Raya meminta warga pendatang yang baru tiba dan akan mengadu nasib di Ibu Kota Kalteng itu, agar melaporkan diri untuk keperluan identifikasi dan data kependudukan. ”Seiring terjadinya arus urbanisasi di Kota Palangka Raya, baik dengan cara pemudik yang mengajak teman, saudara maupun kerabatnya untuk ikut bersamanya, dengan harapan mendapat pekerjaan maka kami minta pendatang ini dapat melaporkan diri,” kata Sekda Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Sabtu.
Cara melaporkan diri itu dapat melalui Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat atau dapat langsung ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palangka Raya. Dengan adanya laporan identitas atau data kependudukan, pemerintah akan lebih mudah mengidentifikasi perkembangan penduduk, termasuk keberadaan dan pertumbuhan pendatang. Laporan data kependudukan untuk para pendatang juga penting dalam rangka memetakan sejauh mana “Kota Cantik” dijadikan tujuan pencari kerja bagi warga daerah lain.
”Apalagi, Kota Palangka Raya sebagai kota berkembang juga dinilai memiliki daya tarik sebagai tempat yang memberi ruang yang luas, baik bagi lapangan pekerjaan, pendidikan dan penghidupan yang lebih layak,” kata Hera. Untuk itu, pentingnya pelaporan data kependudukan bagi warga pendatang juga diperlukan sebagai upaya antisipasi dan mempercepat identifikasi. Terutama jika terjadi tindak gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Biasanya, setiap pendatang yang berniat menetap dalam waktu lama akan membawa data diri lengkap, seperti Kartu Tanda Penduduk Elektronik dan Kartu Keluarga (KK) ditambah surat keterangan pindah atau pengantar perjalanan. Fenomena penambahan penduduk di suatu daerah pasca Lebaran seolah lumrah terjadi di setiap daerah di Indonesia, tak terkecuali di “Kota Cantik” Palangka Raya. Usai libur Idulfitri, para pemudik akan membawa anggota keluarga untuk ikut mengadu nasib atau mencari pekerjaan di wilayah tertentu.
Hera pun meminta ketua RT/RW, lurah hingga camat aktif melakukan pendataan secara berjenjang di wilayah masing-masing terhadap para pendatang. ”Kita harus aktif agar memiliki data akurat terkait keberadaan mereka agar permasalahan kependudukan usai Idulfitri tak bertambah,” katanya. (ant)