PANGKALAN BUN - Warga Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), semakin kesal dengan ulah para pebalap liar. Warga terganggu dengan ramainya peserta balap liar saat malam Minggu.
Belasan kendaraan saling adu cepat di jalan raya. Suara kendaraan sangat nyaring karena memakai knalpot brong. Sejatinya warga hendak bertindak, tetapi mereka takut terkena pidana bila terjadi sesuatu dengan para pebalap yang kebanyakan masih berusia sekolah.
"Tiap akhir pekan warga sebenarnya sudah banyak berkumpul, hanya menunggu komando. Tetapi kalau kita bertindak, bisa berujung pidana," ujar salah seorang warga Kelurahan Baru, Budi, Minggu (4/6).
Menurutnya, warga sudah mengtahui tempat berkumpulnya para pembalap liar. Seperti di simpang empat Hastarini. Setelah ada kejadian warga membubarkan kelompok-kelompok komunitas motor itu, mereka berpindah.
"Berkumpulnya pindah ke simpang L Pelingkau dan di beberapa titik lainnya," imbuhnya.
Para pembalap liar seolah tidak pernah kapok, meski beberapa rekan mereka selama ini ada yang jatuh dan terluka. Ia berharap kepada kepolisian dan pemerintah kelurahan setempat tegas terhadap aksi para remaja tersebut.
Ia meyakini bila petugas turun tangan secara rutin, aksi balapan liar dapat dihentikan. Karena lemahnya pengawasan, maka balapan semakin marak.
"Kalau belum ada korban jiwa, anak-anak itu tidak akan berhenti, padahal tadi malam juga ada yang jatuh tapi tidak kapok," keluhnya.
Warga Kelurahan Baru lainnya, Arli, menyampaikan bahwa balapan liar saban malam Minggu harus segera dihentikan. Dia khawatir ada masyarakat yang tidak bisa menahan emosi dan terjadi perkelahian.
"Malam tadi infonya sempat dibubarkan yang di depan masjid, tetapi yang arah Pelingkau hingga SMP 6 masih terus berlangsung balapan," pungkasnya. (tyo/yit)