KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bersama PT Pegadaian Palangka Raya menggelar kegiatan literasi keuangan, tentang emas dan manfaatnya dalam bentuk seminar, yang mengambil tema ingat emas ingat pegadaian.
”Kami ingin masyarakat dapat mengetahui lebih jauh mengenai apa itu pegadaian dan manfaatnya, melalui berbagai program yang ditawarkan. Dengan demikian, pegadaian akan semakin dikenal oleh masyarakat luas,” ucap Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, Selasa (25/7).
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga jasa keuangan yang resmi, kata dia, fokus bisnis pegadaian mencakup gadai, emas, pembiayaan, dan jasa lainnya.
”Untuk itu, saya mengajak dan mengimbau kepada masyarakat untuk berinvestasi di lembaga yang resmi dan terpercaya seperti pegadaian. Jangan berinvestasi di tempat yang belum jelas,” tuturnya.
Menurut Efrensia, dengan berinvestasi di lembaga yang resmi, maka masyarakat akan terhindar dari investasi bodong. Salah satu investasi yang dapat menjadi pilihan adalah emas. Apalagi itu merupakan barang yang praktis dan mudah dicairkan.
”Investasi emas di lembaga yang terpercaya seperti pegadaian, memiliki nilai yang cukup besar dan mudah dicairkan. Ini berbeda dengan investasi tanah yang agak sulit untuk dijual,” imbuhnya.
Sementara itu, Pemimpin PT Pegadaian Area Banjarmasin Cabang Palangka Raya Eko Handoko mengakui, sekarang ini pihaknya memiliki berbagai program terkait keuangan, yakni pembiayaan untuk pengusaha ekonomi kecil, sepeda motor, dan emas.”Melalui seminar ini, kami berharap peserta dapat mengetahui berbagai program yang ditawarkan pegadaian, khususnya yang berkaitan dengan investasi emas,” ujarnya.
Sejauh ini tambah dia, masyarakat bisa membeli emas batangan secara angsuran di pegadaian, mulai dari berat satu gram sampai satu kilogram. Selain itu, juga ada program tabungan emas pegadaian.
”Untuk tabungan emas pegadaian, itu seperti tabungan biasa, tetapi dengan saldo langsung gram yang dikonversi dari harga emas. Tidak ada bunga, dan hanya ada biaya administrasi Rp30ribu per tahun,” pungkas Eko. (arm/gus)
