PANGKALAN BUN - Seorang sopir travel Ilham Kafli alias Acun (35) hilang sejak Selasa (1/9) pukul 00.30 WIB dini hari. Warga Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kotawaringin Barat itu hanya meninggalkan jejak berupa kaos merah di Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai.
Kejadian berawal saat Acun mengendarai Kijang Innova warna silver nopol DA 7462 G dari Lamandau menuju Pangkalan Bun. Saat sampai di tugu selamat datang Kabupaten Lamandau, ada tiga orang yang ikut ke Pangkalan Bun. Mereka ingin ke Pelabuhan Kumai.
”Pada saat baru mengangkut tiga penumpang itu, istrinya (Elia Wati) masih bisa menghubungi ponselnya. Mereka masih komunikasi, dan menceritakan soal tiga penumpang tersebut,” kata Kasat Reskrim AKP Andreas Alek Danantara kemarin (3/9).
Beberapa menit kemudian, Elia Wati kembali telepon dan mengetahui suaminya sudah sampai sekitar Sulung. Tetapi setelah itu, Acun tidak bisa dihubungi lagi.
Hingga siang hari, Acun tak kunjung ada kabarnya. Kemudian Elia Wati melakukan pencarian dengan melibatkan orang pintar dan mendapatkan petunjuk agar dicari di antara jalan Pangkalan Lima-Kumai. Elia Wati kemudian memberikan informasi ke kepolisian. Akhirnya ditemukan kaos Acun warna merah di antara jalan Pangkalan Lima-Kumai, tepatnya masuk kawasan Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai.
”Kaos itu berada di galian sungai di pinggir jalan, kita juga menyisiri semak-semak sekitar ditemukannya kaos tetapi tidak menemukan bukti lainnya,” jelas Alek. Kaos tersebut diyakini istrinya adalah milik suaminya yang dipakai saat berangkat. Kondisi kaos robek. Selain kaos, tidak ditemukan tanda-tanda lain di lokasi.
Dalam kasus ini polisi belum berani memastikan apakah Acun dirampok, tetapi hingga kemarin Acun belum juga ditemukan. Bercak darah di lokasi kejadian juga tidak ditemukan. Kaos Acun juga tidak ada bercak darahnya.
”Istri korban kami minta segera ke polres untuk melaporkan secara resmi kalau hingga hari ini belum ditemukan juga,” jelasnya. (sam/yit)