Sebelas Base Transceiver Station (BTS) yang sudah dibangun di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) belum berfungsi secara optimal. Sementara 14 menara BTS lainnya sudah berfungsi dengan normal. Puluhan BTS itu dibangun dalam tiga tahun terakhir melalui program jaringan menara BTS desa 3435 Non 3T Kominfo RI. Menyikapi persoalan tersebut, Kepala Diskominfo Kobar Rody Iskandar menyurati Direktur Jenderal (Dirjen) Pos dan Penyelenggaraan Informatika (PPI) Kominfo RI supaya segera mendapat solusi. “Kita sudah surati Dirjen PPI Kominfo, agar menara BTS yang belum optimal dapat dimaksimalkan,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, ada beberapa menara BTS provider tertentu yang memiliki tingkat kualitas sinyal lemah, serta alokasi bandwidth yang dianggap terlalu kecil bagi pengguna di atas 40 orang, yakni maksimal hanya 1Mb. “Dari total 25 BTS, ada 11 yang belum optimal dan sebagian besarnya adalah Indosat. Kita lihat dulu alasan secara faktual di lapangan dari pihak operator,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan Rody, sebelas BTS yang belum optimal itu tersebar sebelas desa, di antaranya Desa Kerabu, Panahan, Pandau Penyombaan, Riam, Sambi, Sabuai, Tanjung Putri, Umpang, Sabuai Timur, dan Sungai Cabang. Rody berharap warga desa diminta bersabar. Pihaknya saat ini masih menunggu respons atas surat yang telah disampaikan kepada pemerintah pusat dan berharap operator lain bisa masuk ke desa-desa yang disebutkan. “Kita berharap ada operator lain yang melirik untuk pembangunan BTS baru dan operator yang sudah ada bisa meningkatkan kapasitasnya,” pungkasnya. (tyo/yit)