PALANGKA RAYA- Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengikuti secara virtual acara Hasupa Hasambewa, Senin (16/10).
Pada kegiatan itu dirinya menekankan dan mengajak seluruh pihak agar bersama-sama menjaga kondusivitas keamanan dan kenyamanan kehidupan bersama. Selain itu secara resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar pertemuan dan berdialog dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, praktisi di bidang akademis, rektor dan pimpinan universitas serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan sejumlah organisasi kemasyarakatan.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan kepada seluruh stakeholders dalam acara itu, jika ada permasalahan dan atau aspirasi yang ingin disampaikan agar sebaiknya melalui musyawarah dan mufakat.
Sebab tegasnya, sebagaimana diketahui, musyawarah mufakat menjadi warisan dari para leluhur bangsa Indonesia. Musyawarah mufakat tertuang dalam dasar negara, sila keempat Pancasila dan menjadi media yang tepat untuk menjalin silaturahmi, menjaga dan memelihara kebersamaan dan juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan masyarakat.
“Saya sampaikan bahwa kegiatan ini dalam rangka mewujudkan Kalteng yang damai, tentram, harmonis penuh keberkahan, guna menyatukan persepsi semua lapisan masyarakat. Selaku gubernur saya meminta kepada masyarakat untuk tidak mengedepankan kekerasan ketika menyampaikan aspirasinya. Menyelesaikan segala sesuatu secara musyawarah mufakat,” papar Sugianto.
Dirinya pun mengimbau agar penyampaian aspirasi bisa dilakukan melalui lembaga – lembaga negara resmi seperti melalui DPRD.” Selain itu jika aspirasi tersebut hendak disampaikan secara langsung kepada institusi terkait, disarankan dengan melakukan dialog dalam forum resmi,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo juga mengajak kepada seluruh stakeholders untuk tetap membangun kebersamaan, saling pengertian, menjaga keamanan masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
“Ini adalah kunci daripada keberhasilan di dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dari sekian banyak problem yang terjadi, khususnya pada sektor perkebunan dan sector yang lain”, ujarnya.
Semua pihak lanjutnya, turut bersama-sama mendukung suksesnya program-program strategis Pembangunan Kalteng Berkah hingga akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024, sehingga terwujud visi Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dan Harmonis.
“Sama-sama berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah serta aparat keamanan dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban serta menjunjung tinggi 3 (tiga) kearifan lokal Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah yaitu prinsip Belom Bahadat, Filosofi Huma Betang, dan Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila,” pungkasnya.
Edy menambahkan, semua pihak harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan nilai kemanusiaan, nilai-nilai moral dan budaya Huma Betang, menjaga komitmen persatuan dan menjaga kedamaian. “Dengan tidak menonjolkan atau mempertentangkan perbedaan kesukuan, agama, ras, dan golongan di tengah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” tandasnya.(daq/gus)