SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Jumat, 03 November 2023 11:30
Rencanakan Tes DNA untuk Pastikan Identitas Bayi Terbuang
MENJENGUK: Wabup Kotim Irawati didampingi Kabid Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany menjenguk balita yang diduga dibuang di semak belukar dekat SPBU Jalan Ir Soekarno, Kamis (2/11/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Balita perempuan yang ditemukan warga di semak belukar Jalan Ir Soekarno, Sampit, Rabu (1/11/2023) lalu, masih terkulai lemas di RSUD dr Murjani Sampit. Tubuhnya kurus kering. Bahkan, ada flek pada parunya. Pemkab Kotim memberikan perhatian serius pada kasus itu. Hingga hari kedua, Kamis (2/11/2023), balita yang diperkirakan berusia 2-3 tahun itu hanya memiliki bobot 7,8 kg. Tulang kaki dan tangannya begitu terlihat kurus bagaikan terbalut kulit tanpa daging. Tubuhnya yang kurus membuat ranjang rumah sakit terlihat begitu besar baginya. Di setiap sisi ranjang, terpajang sejumlah boneka pemberian orang yang prihatin padanya.

Wakil Bupati Kotim Irawati kembali menjenguk balita malang itu. Selain itu, juga bertemu dan berbincang dengan seorang perempuan yang mengaku adik sepupu dari orang tua yang mengaku kehilangan anak 2021 lalu di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang. Dari informasi kepolisian yang bertugas menangani kasus kehilangan anak dua tahun lalu itu, Irawati mengatakan, pihak kepolisian telah menyelidiki keberadaan anak yang saat itu hilang membawa ponsel.

”Diselidiki sinyalnya ditemukan di Baamang, kemudian sinyal itu balik lagi ke Penyang sekitar 200 meter dari rumahnya. Arahnya sinyal itu menuju hutan dan sungai. Kepolisian juga sudah melakukan pencarian ke darat dan sungai, tetapi tetap tidak ditemukan, sehingga kasus itu dinyatakan anak hilang,” katanya. Meski demikian, Irawati menegaskan, apabila dilakukan tes DNA terhadap balita yang ditemukan di semak belukar tersebut, otomatis anak bisa diserahkan melalui proses dan tahapan. ”Mungkin perlu menyinkronkan data laporan kehilangan anak dari data kepolisian untuk menguji kebenaran data dan fakta yang terjadi,” ujarnya.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany mengatakan, tenaga kesehatan di rumah sakit belum dapat memastikan usia balita, namun diperkirakan usianya 2 atau 3 tahun. ”Dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan gigi dan bonex untuk menentukan rentang usianya, supaya dokter penanggung jawab pelayanan dapat memberikan pengobatan yang tepat apakah anak mengalami mal nutrisi atau stunting,” kata Yulia saat mendampingi Irawati menjenguk balita tersebut di Ruang Isolasi-Ruang Asoka RSUD dr Murjani Sampit.

Dari hasil pemeriksaan rontgen, paru-paru balita mengalami flek. Namun, belum dapat dipastikan sakit yang dialaminya. ”Memang gambaran parunya tidak bagus. Apakah itu karena mal nutrisi atau karena sakit jadi mal nutrisi. Ini dua hal yang berbeda. Jadi, proses perawatannya akan panjang,” jelasnya. Terkait orang tua yang mengaku kehilangan anak dengan melihat ciri-ciri yang mirip, menurut Yulia, rupa balita bisa saja mengalami perubahan seiring masa pertumbuhan dan waktu. ”Kalau rupa itu subjektif. Kami juga terkendala peralatan karena tidak bisa mengukur usianya. Karena itu, apabila ada orang tua yang mengaku kehilangan ini merasa memiliki kesamaan pada anaknya yang hilang, tetap perlu pemeriksaan tes DNA,” kata Yulia.

Menerima penjelasan dari Yulia, Siska, perempuan yang mengaku sebagai sepupu dari pasangan yang kehilangan anak itu menyatakan kesiapannya apabila harus dilakukan tes DNA untuk meyakinkan apakah benar itu keponakannya atau bukan. ”Informasinya kan biaya Rp11 juta. Kami dari pihak keluarga siap saja apabila harus dilakukan tes DNA. Tetapi, sesuai saran dokter, pemeriksaan tes DNA baru dapat dilakukan sampai kondisi kesehatan anak sehat dan stabil,” ujar Siska.

Terpisah, Kapolsek Telawang Ipda Abdullah Azmy menegaskan, balita yang ditemukan di semak belukar itu bukan anak yang hilang dua tahun silam. Pihaknya telah berkoordinasi dengan keluarga yang kehilangan anaknya. ”Saat kami tanya, ternyata anak yang diduga dibuang itu bukan anaknya,” kata Azmy, Kamis (2/11/2023). Menurutnya, memang ada kemiripan antara anak yang baru ditemukan tersebut dengan anak yang pernah dilaporkan hilang pada 2021 lalu. Meski demikian, pihaknya tetap terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kedua kasus itu. ”Nanti akan dilakukan tes DNA untuk mencocokkan apakah anak yang ditemukan tersebut merupakan anak dari warga yang pernah melaporkan tentang anaknya yang hilang,” katanya. (hgn/sir/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers