PALANGKARAYA- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya Bakar dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo, menghadiri puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2023, di Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, Palangka Raya, Rabu (8/11).
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan, penomena-penomena alam yang dewasa ini terjadi mempertegas betapa pentingnya alam dengan fungsi utamanya, yaitu sebagai sistem penopang kehidupan bagi makhluk hidup sebagai sumber daya bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
“Saya ingin menegaskan pentingnya peran generasi muda pada gerakan my green leaders dan green movement dari generasi muda termasuk para kader konservasi,” tegas Siti.
Sementara itu, Wagub Kalteng Edy Pratowo mengatakan, luas wilayah Kalteng 15,3 juta hektare, di mana 77,62 persen atau 11,9 juta hektare wilayahnya ditunjuk sebagai kawasan hutan. Terdiri dari Hutan Produksi 8,95 juta hektare, Hutan Lindung seluas 1,35 juta hektare, dan Hutan Konservasi sekitar 1,62 juta hektare.
“Wilayah yang ditunjuk sebagai kawasan hutan ini berperan penting sebagai penyangga kehidupan dan pembangunan,”ujarnya.
Di samping pengukuhan kawasan konservasi lanjut Edy, efektivitas pengelolaan kawasan juga tidak kalah penting. Saat ini dari 1,62 juta hektare kawasan konservasi di Kalteng, seluas 1,34 juta hektare sudah ditetapkan fungsi pokoknya menjadi Taman Nasional, Suaka Margasatwa, Cagar Alam, Taman Wisata Alam yang dikelola pemerintah pusat.
Selain itu, ada pula Taman Hutan Raya (TAHURA) yang dikelola empat pemerintah kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Kota Palangkaraya.
“Dengan demikian, masih terdapat sekitar 286 ribu hektare Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), yang belum ditetapkan fungsi pokoknya untuk dapat dikelola secara efektif”, papar Edy Pratowo.
Pihaknya pun berharap ada sinergi antara pemerintah pusat maupun daerah, dalam mempercepat penetapan fungsi KSA dan KPA, dalam fungsi pokoknya dan pengelolaan lebih lanjut.
Edy menambahkan, melalui HKAN, semua elemen masyarakat diajak melakukan aksi nyata dalam melindungi hutan dan ekosistemnya. Selain itu mendukung aksi mitigasi perubahan iklim FOLU NET SINK 2030. Hal ini selaras dengan tema peringatan tahun ini “Hapungkal Himba Kalingu”, yang bermakna “Jiwa Yang Damai dalam Harmoni Rimba Belantara”.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tentunya berkomitmen dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi,” tandas Edy Pratowo.
Turut hadir, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove RI Hartono, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Kalteng Nuryakin, bupati dan Pj bupati/Pj Walikita Se Kalteng, para kepala perangkat daerah, serta pejabat instansi vertikal provinsi dan Kota Palangkaraya serta para peserta HKAN tahun 2023.(daq/gus)