SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Minggu, 19 November 2023 15:58
Mendebarkan…! Begini Cerita Korban Selamat Tragedi Kapal Pelni
DIPULANGKAN: Proses pemulangan jenazah korban tragedi KM Awu ke Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan Cargo Nam Air, Jumat (17/11/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Peristiwa berdarah yang menelan korban jiwa dan luka dalam pelayaran KM Awu dari Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, menyisakan trauma mendalam bagi penumpang kapal milik PT Pelni itu. Dari kesaksian penumpang, pelaku menyerang siapa saja yang ditemui secara membabi buta. Hal tersebut diceritakan korban selamat, Wahyudi, warga BTN Amarilis, Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai. Kepada Radar Sampit, dia mengatakan, pelaku satu dek dan satu deretan tempat tidur dengannya. Namun, dia berada di bagian belakang, sementara pelaku tidur di lantai selasar dek.

Pelaku yang semula tidur, tiba-tiba terbangun dan langsung teriak-teriak. Kemudian lari ke arah depan dengan senjata terhunus di tangan, menebas orang di depannya. Belum diketahui mengapa pelaku bisa membawa senjata tajam tersebut ke atas kapal. ”Kemudian pelaku lari ke arah kami sambil menebas apa saja yang ditemui di depannya. Melihat itu, saya lari dan ikut dikejar sambil menuntun ibu saya. Pokoknya, apa yang ditemui di depan, dia akan tebas,” ujarnya, Jumat (17/11).

Wahyudi melanjutkan, pelaku lalu lari dari dek 4 menuju dek 5. Kemudian turun lagi ke dek 4 bagian luar yang banyak terdapat tali tambang kapal. Dekat gulungan tali itu, Wahyudi bersama ibu mertuanya bersembunyi. Dia mengaku sudah pasrah dan bertekad akan melawan bila pelaku mengetahui persembunyiannya. Selain mereka, ada pasangan suami istri asal NTT yang turut bersembunyi di sebelah kanannya. Di sisi kiri, kerumunan penumpang sudah bersiap melakukan perlawanan. Pelaku justru mengincar kerumunan tersebut dengan mengibaskan senjatanya. Namun, belum sempat berlari menyerang kerumunan penumpang, tiba-tiba dari atas pelaku dilempar bom asap. Selanjutnya, pelaku yang memegang senjata di kedua tangannya, parang dan belati, langsung ditangkap.

Melihat ada orang yang berani menangkap tangannya di balik kepulan bom asap tebal itu, para penumpang lainnya ikut membantu. Massa yang geram langsung mengeroyok pelaku hingga sekarat.

”Dalam posisi banyak asap itu, saya kabur membawa mama saya ke poliklinik karena mama saya ada sakit jantung dan saat itu kumat,” ujarnya. Dia menduga pelaku ada menuntut ilmu. Pasalnya, sebelum peristiwa terjadi, pelaku tampak diam saja meski diajak berbicara dan selama pelayaran hanya melamun.Pelaku merupakan penumpang KM Awu yang berlayar dari Kupang sejak 10 November 2023. Senjata tajam itu dibawa pelaku dari Kupang. Kuat dugaan pengawasan barang bawaan penumpang di Pelabuhan Kupang tidak seketat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sehingga pelaku leluasa membawanya naik ke atas kapal. Senjata tajam merupakan salah satu barang yang dilarang keras dibawa ke atas kapal. ”Saya menduga menuntut ilmu, tapi tidak mampu dan tiba-tiba seperti itu. Bangun tidur langsung ambil sajam dan ngamuk asal tebas. Selain sajam, juga ditemukan keris kecil. Ada tali kafan juga,” katanya. Sementara itu, salah satu korban tewas dalam peristiwa tersebut, Ismail, telah dipulangkan ke kampung halamannya. Peti jenazah diangkut menggunakan pesawat NAM Air yang berangkat dari Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Jumat 17 November 2023 pukul 11.40 WIB. Diperkirakan jenazah sampai di rumah duka Desa Grenden, Kecamatan Puger Kabupaten Jember, Jawa Timur pada pukul 17.41 WIB.

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Kobar Nusriadi mengatakan, pihaknya langsung menelusuri keluarga dan aparat desa, serta kecamatan tempat asal korban di Jember untuk proses evakuasi korban tewas. Setelah itu, atas permintaan keluarga, jenazah dimakamkan di desa asalnya. Dinas Sosial bersama unsur lainnya langsung mempersiapkan proses pemulangan jenazah dengan menggunakan cargo pesawat NAM Air. ”Semua biaya ditanggung PT Pelni melalui asuransi. Termasuk santunan yang akan diberikan kepada pihak keluarga dan yang menjemput di Bandara Juanda Surabaya ada relawan dari Jember,” katanya. Adapun pelaku pembunuhan, Sipriano Mario Docarmo (45), yang juga tewas setelah dihakimi massa, dipulangkan ke Desa Samojaya, Kecamatan Tapin Bini, Kabupaten Lamandau. ”Semua proses ditanggung juga oleh PT Pelni. Begitu juga dengan korban luka yang dirawat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun,” katanya. (tyo/sla)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers