PALANGKARAYA- Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran, menyambut kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI M Herindra di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Senin (11/12).
Dalam kunjungan tersebut, mentan dan wamenhan meninjau lokasi food estate di Kabupaten Gunung Mas. Ke Gunung Mas mereka didampingi Wakil Gubenur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo dan Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan yang bertolak dari Bandara Tjilik Riwut menggunakan helikopter Super Puma-H3214.
Usai penyambutan di Bandara Tjilik Riwut, menghadiri acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani dalam mendukung peningkatan produksi padi dan jagung di Kalteng, yang digelar di halaman Kantor Gubernur Kalteng.
Di Kabupaten Gunung Mas, rombongan mentan dan wamenhan meninjau lahan pertanian jagung di Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, termasuk juga meninjau lahan foodestate, dan menggelar diskusi bersama warga setempat.
Selain itu rombongan juga meninjau lokasi food estate padi di Kabupaten Pulang Pisau, tepatnya di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu. Dirangkai dengan acara tanam padi dan Penyerahan Bantuan.
Dalam pembinaan penyuluh pertanian dan petani Mentan RI Amran Sulaiman menyampaikan, daerah prioritas diantaranya Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Lampung. Menurutnya lima provinsi ini yang menjadi penyangga pangan nasional.
“Kalau kami lihat Kalteng bisa menjadi penyangga pangan nasional. Kami impikan menjadi penyangga IKN. Kementan merencanakan akan membuka 500.000 hektare lahan sawah pada awal 2024 mendatang,”paparnya.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran juga menyampaikan, salah satu tantangan dalam pembangunan pertanian tanaman pangan, adalah semakin berkurangnya Luas Baku Sawah (LBS). Hhal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi padi pada periode 5 tahun terakhir.
Ia menegaskan, sektor pertanian Kalteng secara umum menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh petani, kelembagaan pertanian serta para penyuluh pertanian yang tersebar di pedesaan.
Keberhasilan tersebut ditandai dengan Inflasi Kalteng yang tetap terkendali dan lebih rendah dari capaian inflasi nasional. Pada bulan September 2023 inflasi Kalteng sebesar 0,11 persen lebih rendah dari capaian nasional sebesar 0,19 persen.
“Program Nasional Food Estate yang terus diupayakan membantu pertumbuhan Indeks Pertanaman (IP) dan ekonomi petani. Hal ini tergambar dari adanya Peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun ke tahun. Sampai triwulan III (Oktober 2023) NTP sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan peternakan telah mencapai 118,77 persen,” papar Sugianto.
Ia menambahkan, dalam upaya terus meningkatkan produktivitas pertanian, pada tahun 2024 Pemprov Kalteng bekerjasama dengan Bank Kalteng akan meluncurkan program "Kartu Tani Berkah" melalui pemberian bantuan kepada petani berupa uang senilai Rp 500.000,- untuk pembelian sarana dan produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, kapur dan lain-lain.
Sedangkan untuk meningkatkan produksi padi telah diprogramkan pengembangan Beras Pera Varietas PB-42 dan Varietas Lokal Siam Epang. Untuk penanganan pasca panen dilakukan pembangunan RMP dan RTR serta alsintan seperti mesin pemanen dan mesin perontok padi.
“Pengembangan komoditas jagung juga perlu digalakkan, sejalan dengan program pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton/hari di Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur. Jagung salah satu bahan baku dari pakan ternak tersebut. Saya yakin hal itu bisa diwujudkan,” pungkas Sugianto Sabran.(daq/gus)