KUALA KURUN – Tahapan pemilihan umum (pemilu) serentak tahun 2024 telah memasuki pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Secara umum sejauh ini, seluruh proses itu berjalan aman dan lancar di Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
”Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang bersama-sama menyukseskan pemilu di Kabupaten Gumas, sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ucap Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, Selasa (20/2).
Dalam perhelatan pesta demokrasi itu, dia menilai seluruh kepala desa (kades), Aparatur Sipil Negara (ASN) dan seluruh pemangku kepentingan bisa menjaga netralitas, serta mendukung KPU untuk menyukseskan pemilu.
”Netralitas sangat diperlukan, sehingga menciptakan pemilu yang aman dan damai. Kami juga mengapresiasi kerja keras dari KPU, Bawaslu, TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pihak terkait lain,” ungkap Jaya.
Dirinya pun meminta masyarakat untuk selalu menjaga keamanan, ketertiban, persatuan dan kesatuan selama proses penghitungan suara. Apapun hasil dalam rapat pleno yang akan diumumkan oleh KPU, itu harus dihormati.
”Saya minta untuk masyarakat sabar menunggu hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten. Percaya dengan KPU dalam melakukan proses penghitungan suara di PPK,” imbuhnya.
Di samping itu lanjut Jaya, masyarakat juga jangan mengeluarkan pernyataan yang dapat menimbulkan keresahan dan kegelisahan, karena hal tersebut akan memecah persatuan dan kesatuan. Salah satu peran masyarakat dalam pemilu adalah selalu menjaga keamanan dan ketertiban yang kondusif selama pemilu. ”Jangan sampai ada masyarakat melakukan hal-hal provokatif, yang dapat merusak pesta demokrasi, karena itu akan menganggu keamanan dan ketertiban,” tegasnya.
Dia menambahkan, proses pemungutan suara pemilu tahun 2024 sudah selesai dilakukan, sehingga masyarakat juga harus kembali bersatu untuk membangun Kabupaten Gumas. Perbedaan pilihan dan dukungan harus ditinggalkan dan dibiarkan berlarut-larut, karena malah akan menimbulkan perpecahan.
”Mari kembali bersatu dan menyongsong masa depan yang lebih baik. Semua harus rukun dan damai seperti sedia kala. Semua harus saling menghormati perbedaan pilihan, tetapi jangan sampai terjadinya perselisihan. Harus jaga persatuan dan kesatuan,” pungkas Jaya S Monong. (arm/gus)