PALANGKA RAYA- Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo membacakan pidato pengantar Gubernur Kalteng tentang Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPj) akhir tahun anggaran 2023. Hal itu dalam disampaikannya dalam rapat paripurna ke-3 masa sidang I tahun 2024 di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng, Senin (25/3).
Dikatakannya, laporan ini disusun sesuai pedoman baku yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri, dengan sistematika pelaporan sederhana tetapi komprehensif.“Penyampaian LKPj Gubernur kepada DPRD yang terhormat ini merupakan bentuk koordinasi dan komunikasi serta transparansi proses pemerintahan daerah,” ucapnya.
Edy Pratowo juga memaparkan, mengenai pengelolaan keuangan daerah Kalteng. Antara lain realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2023 mencapai Rp6,730 Triliun atau terealisasi 101,96 persen dari target yang ditetapkan yakni Rp 6, 601Triliun.
Dirincikannya, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalteng sampai tanggal 31 Desember 2023 sebesar Rp2,589 Triliun lebih atau 106,48 persen dari target yang ditetapkan Rp2,432 Triliun lebih.
“Realisasi dari penggunaan anggaran selalu mengedepankan makna efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan dan regulasi yang berlaku,” ujar Edy.
Ia melanjutkan, hal tersebut dibuktikan dengan capaian sejumlah indikator kinerja makro, diantaranya perkembangan IPM terus meningkat, dari tahun 2022 sebesar 73,17 naik hingga 73,73 tahun 2023. Penurunan persentase penduduk miskin dari 5,28 persen di tahun 2022 menjadi 5,11 persen di tahun 2023 dan di atas rata-rata nasional 9,39 persen.
“Kalteng bahkan berada di urutan ke-5 angka kemiskinan terendah dari 35 provinsi di Indonesia. Tingkat pengangguran terbuka juga menurun dari 4,26 persen di tahun 2022 menjadi 4,10 persen di tahun 2023, di atas rata-rata nasional 5,32 persen atau urutan ke-12 Se Indonesia,” beber Edy Pratowo.
Disampaikannya pula pertumbuhan ekonomi Kalteng di tahun 2023 kumulatif tumbuh sebesar 4,14 persen. Diakuinya memang sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang 4,15 persen, tetapi nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku meningkat 4,54 persen dari tahun sebelumnya, yakni Rp199,78 Triliun di tahun 2022 menjadi Rp208,85 Triliun di tahun 2023.
“Demikian halnya dengan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita juga mengalami peningkatan 3,02 persen dari tahun sebelumnya.Pembangunan di Kalteng secara umum menunjukkan peningkatan sangat berarti dan hasilnya dapat dirasakan masyarakat dengan baik,”pungkas Edy Pratowo.
Ia menambahkan, LKPj gubernur ini, untuk pelaporan keuangan masih bersifat makro dan belum final, karena pada saat ini laporan keuangan masih dilakukan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI).
“Pada saatnya nanti laporan pertanggungjawaban keuangan akan dilaporkan kepada DPRD secara tersendiri melalui rapat paripurna,”tandas Edy Pratowo. (daq/gus)