PANGKALAN BUN – Upaya menebar benih hujan buatan mulai dilakukan di wilayah Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur, Minggu (20/9) siang. Pesawat CN-295 yang terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma menabur garam di ketinggian 10 ribu kaki.
Usaha membuat hujan ini dilaksanakan atas kerjasama Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Mereka menggunaka pesawat milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara jenis CN-295.
"Hujan buatan dilaksanakan. Pesawat CN-295 diperkirakan take off jam 12.30 WIB dan estimasi sampai Pangkalan Bun jam 14.20 WIB," ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh, kemarin siang.
Menurutnya, keberhasilan hujan buatan tergantung kondisi awan yang ada di langit Kobar dan sekitarnya. Jika berhasil, dalam satu jam akan turun hujan. ”Tapi kalau kondisi awan cumulus kurang, kita tidak bisa memperkirakan," katanya.
Dijelaskannya, penaburan garam diperkirakan pada ketinggian 10 ribu kaki. Hujan tidak hanya akan memadamkan kebakaran lahan, tapi juga mengurangi kekeringan yang melanda Kobar.
"Semoga berhasil, karena hujan sangat dibutuhkan untuk memadamkan api kebakaran lahan dan juga untuk mengurangi dampak kekeringan," terangnya.
Kepala Seksi (Kasi) Logistik Provinsi Kalteng Bundue mengatakan, pesawat akan terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma untuk penyemaian hujan dengan menabur garam di wilayah udara Kalteng yang terindikasi terjadi kebakaran lahan dan hutan yang parah.
"Fokus wilayahnya Kobar, Kotim, Palangka Raya, Kuala Kapuas dan Pulang Pisau. Namun untuk hari ini masih Kobar dan Kotim dulu," katanya.
Pantauan BKMG hingga Minggu pukul 18.10, hanya terdapat sedikit awan berjenis stratocumulus. Wwan ini merupakan jenis awan tipis yang potensi hujannya kecil. "Di samping itu kelembaban setiap lapisan awan tidak mendukung untuk terbentuknya awan potensi hujan. Sudah hampir empat jam kegiatan penyemaian," ujar Lukman Soleh, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Iskandar Pangkalan Bun, kemarin petang. (sla/yit)