PANGKALAN BUN - Sejumlah pemilik sapi diduga sengaja melepasliarkan ternak mereka. Sapi tidak dikandangkan sehingga sering menyebabkan kecelakaan bagi pengguna jalan di arah Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama. Sudah beberapa kali pengendara menabrak sapi yang tiba-tiba menyeberang jalan.
"Kami minta kepada Pemkab Kobar melakukan penertiban dan memberikan sosialisasi kepada para pemilik sapi di Kelurahan Raja Seberang, supaya sapi dikandangkan atau diikat agar tidak membahayakan pengendara yang melintas," pinta Hj Hatnati, juru bicara Fraksi Gerindra DPRD Kobar.
Persoalan ini selalu berulang dari tahun ke tahun. Selain mengakibatkan kerugian materil karena kerusakan kendaraan, juga membahayakan nyawa pengguna jalan.
Permintaan sama juga disampaikan masyarakat melalui media sosial karena sapi-sapi yang dilepasliarkan tersebut sudah menyebabkan nyawa pengendara hilang. Ketika terjadi kecelakaan, sapi-sapi liar ini tidak ada yang mengakui, dan pemilik tidak mau bertanggung jawab.
"Kalo ada yang menabrak sapi, enggak ada yang ngaku punya sapi. Coba kalau sapinya ada yang beranak, pasti ngaku semua," tulis salah seorang warga melalui akun medsosnya. Ia juga meminta agar ada penertiban sehingga kejadian tersebut tidak berulang.
Menanggapi hal ini, Penjabat Bupati Kotawaringin Barat Budi Santosa mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan pertemuan dengan perwakilan peternak di wilayah Kelurahan Raja Seberang, Kelurahan Mendawai Seberang, bersama Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Kepolisian Resor Kotawaringin Barat di Kelurahan Raja Seberang beberapa tahun lalu. Pemkab akan kembali melakukan penertiban serta pembinaan terhadap peternak yang masih melepasliarkan ternak sapinya.
Pj Bupati berharap agar sapi-sapi tersebut dikandangkan, sedangkan ternak yang dibiarkan lepas agar dibatasi dengan pagar. (sam/yit)