PALANGKA RAYA – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Andayani menyatakan, sektor pendidikan di provinsi ini masih perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah, sesuai kewenangannya masing-masing.
Diungkapkannya, masih kurangnya ketersediaan tenaga pendidik atau guru terutama di wilayah pedesaan menjadi salah satu persoalan yang sampai saat ini belum terselesaikan. Hal ini tentu menjadi kendala dalam upaya menguatkan sistem pendidikan yang merata di seluruh daerah Kalteng.
“Kekurangan guru ini memang kita akui sering disampaikan, dan ini tentu menjadi perhatian kita juga. Terutama daerah pelosok, di sana tentu perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah,” ujar Andayani, Senin (1/7).
Ia memaparkan, selain masalah tenaga pendidik, sarana dan prasarana penunjang aktivitas belajar mengajar di sekolah masih belum menyentuh kata layak, di sejumlah daerah ini. Padahal tegasnya, pendidikan merupakan sektor utama untuk mempersiapkan calon generasi handal, berkualitas dan berdaya saing.
“Guru ada tapi fasilitas kurang, maka tidak akan maksimal, begitupun sebaliknya. Pemerataan akses pendidikan ini penting karena kita tidak hanya melihat satu dua tempat saja, namun harus menyeluruh,” tegas Andayani.
Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, lembaga legislatif berulang kali menyampaikan perihal tersebut dan mengharapkan pemerintah benar-benar memastikan bahwa seluruh sekolah di pedesaan memiliki fasilitas memadai, bila perlu tanpa membedakan dengan di perkotaan.
Menurutnya kalangan DPRD juga tidak henti-hentinya menekankan agar pemerataan pendidikan menjadi komponen utama dan prioritas pembangunan yang perlu diperhatikan. Tujuannya agar seluruh anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak serta berkualitas.
“Kekurangan guru dan fasilitas yang minim harus diatasi, karena dua komponen itu berkaitan erat dengan memajukan pendidikan Kalteng dan membangun SDM,” tandas Andayani. (sho/gus)