PANGKALAN BUN - Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Barat Mulyadin meminta sarana prasarana pasar tradisional di Kabupaten Kotawaringin Barat ditingkatkan. Hal itu disampaikannya saat rapat dengar pendapat (RDP) membahas persoalan tarif retribusi dengan para pedagang pasar, Selasa (9/7).
Menurut Mulyadin, banyak keluhan para pedagang, mulai ketersedian air bagi pedagang ikan, kebersihan, dan tata letak pasar yang kurang nyaman.
"Kita harapkan, kepala dinas pasar atau disperindag menyusun perencanaan untuk penataan dan penyediaan sarana prasarana di pasar tradisional khususnya di Pasar Indrasari," ungkap Mulyadin.
Dalam waktu dekat, DPRD Kobar bersama Pemkab Kobar juga akan melakukan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan. Pihaknya mengaku siap membeckup pendanaan untuk peningkatan kualitas pasar agar tidak terlihat sepi dan kumuh.
"Kita kawal bersama-sama untuk pembahasan RAPBD perubahan nanti, kita berikan porsi anggaran sesuai perencanaan yang nanti disusun oleh Pemkab Kobar melalui Disperindag," tutur Mulyadin.
Ia juga merespon adanya keluhan dari pedagang pakaian yang ada di pasar mengenai maraknya toko yang menjual pakaian bekas impor, hal itu harus disikapi oleh pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.
Ia meminta agar para pedagang pakaian bekas yang sering disebut pakaian Roma ditelaah dan dievaluasi sudah sesuai aturan atau tidak. Jika memang melanggar aturan, ia meminta agar Pemkab Kobar menertibkan.
"Jangan sampai pasar tradisional kita ini lesu, karena kontribusi mereka cukup besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Kalau pedagang-pedagang lain yang menjamur tidak sesuai dengan regulasi, maka harus ditertibkan," pintanya. (sam/yit)