KASONGAN- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan Rudi Hartono, meminta pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk melakukan pemeriksaan ketersediaan dan kesiapan peralatan pemadaman api yang dimiliki.
Selain itu lanjutnya, perlu diadakan inventarisasi sarana dan prasarana pemadaman kebakaran seperti embung atau sumur, karena walaupun memiliki peralatan pemadaman yang lengkap itu semua tidak akan berguna jika tidak tersedia air.
"Bahkan pada tahun-tahun yang lalu, pernah merasakan dampak yang sangat buruk dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain menyebabkan kerugian material berupa terbakarnya lahan-lahan yang produktif dan termasuk kawasan gambut yang mestinya terjaga kondisi lingkungan, " ujar Rudi, Selasa (16/7).
Menurutnya, kejadian karhutla akan memicu merebaknya penyakit, khususnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) serta terganggunya aktivitas masyarakat sehari-hari. Dengan begitu tegasnya, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali maka pemerintah daerah harus bersiaga, waspada dan berupaya mengantisipasi berbagai kemungkinan itu sedini mungkin.
Melalui penanganan yang dilakukan sedini mungkin, tentu peristiwa kebakaran diharapkan tidak terjadi lagi di wilayah Katingan atau setidaknya meminimalisir luasan dan dampaknya.
Rudi juga menegaskan, pada periode Agustus nanti, ada agenda nasional upacara peringatan hari ulang tahun ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang rencananya dipusatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga komitmen bersama untuk mewujudkan Kalteng bebas asap tahun 2024 harus dijaga guna mendukung kesuksesan perayaan hari kemerdekaan tersebut.
Dipaparkannya juga, musim kemarau yang akan datang ini di sebagian besar wilayah Katingan sifatnya bisa normal. Curah hujan selama satu bulan dibawah 60 milimeter, kecuali di ujung wilayah selatan Katingan yaitu Kecamatan Katingan Kuala yang sifatnya di atas normal, namun diperkirakan berlangsung sampai tiga bulan atau lebih lebih panjang satu bulan.
Dengan demikian menurut Rudi, walaupun wilayah Kecamatan Katingan Kuala mengalami musim kemarau lebih panjang namun masih lebih basah dari pada kecamatan yang lain. Namun lanjutnya, sangat disadari di musim kemarau banyak lahan yang mengalami kekeringan dan mudah terbakar ditambah dengan semakin sulitnya sumber-sumber air untuk kebutuhan pemadaman api jika terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Maka itu ia menyarankan agar kegiatan pembasahan lahan dan penyediaan sumber air alternatif harus mulai disiapkan. Seluruh stakeholder harus bisa bersinergi dan bekerja sama dalam hal ini untuk pemerintah kecamatan dan desa agar segera membentuk atau menggerakkan satgas penanggulangan bencana.
“Demikian juga halnya perusahaan besar swasta (PBS), harus dilibatkan dan tingkatkan koordinasi pencegahan dan penanggulangan bencana,” tandas Rudi Hartono. (sos/gus)